Sabtu, 10 November 2012
MAKNA PENCINTA ALAM
PENCINTA
ALAM
Seandainya pohon
bisa memberontak dan bicara tentunya ia bakal menjerit ketika ditebang,
seadainya satwa liar itu bisa bicara tentunya ia bakal menyelamatkan hidupnya,
namun kita sebagai manusia punya mulut, hati, telinga, otak malah diam saja
melihat, mendengar jeritan-jeritan alam yang rusak ditangan kerakusan spesies
manusia seperti kita ini. Apakah kita bangga dengan kekuasaan kita sendiri
sementara kita telah melakukan bunuh diri secara perlahan bersama-sama oleh
perbuatan kita sendiri.
Sebelum kita membahas
pencinta alam dan kegiatannya mari kita pahami betul apa epistemologi dari
“Pencinta Alam”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Cinta mempunyai
empat makna, yakni, [1] ‘suka sekali’ ; ‘sayang benar’ ; [2] ‘kasih sekali’ ;
terpikat’ ; terpikat ; [3] ‘ingin sekali’ ; berharap sekali ; ‘rindu’ ; dan [4]
‘susah hati ; risau’ (1993 -190). Yang artinya pencinta diberi makna ‘orang
yang suka akan’ (h191). Selain itu kata alam yang diserap dari bahasa Arab, di
Indonesia berkembang sehingga mempunyai tujuh makna. Ketujuh makna itu ialah
[1] ‘segala ada yang dilangit dan dibumi’ ; [2] ‘lingkungan dan kehidupan’ ;
[3] ‘segala sesuatu yang termasuk dalam satu lingkungan dan dianggap satu
lingkungan dan dianggap sebagai satu keutuhan’ [4] ‘segala daya yang menyebabkan
terjadinya dan seakan-akan mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini [5]
‘yang bukan buatan manusia’ ; [6] ‘dunia’ ; dan [7] ‘kerajaan ; daerah ; negeri
‘ (h.22). Kalau kedua kata tersebut digabung maka arti dari pencinta alam
adalah ‘orang yang sangat suka akan alam’.
Selasa, 06 November 2012
GUNUNG CIREMAI
GUNUNG CIREMAI ( 3.078 m.dpl )
Gunung Ciremai merupakan gunung berapi yang masih
aktif dan bertepi starto. Memiliki dua
kawah utama, Kawah Barat dan Kawah Timur, serta kawah letusan kecil Gua Walet.
Gunung ini memiliki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan
gunung-gunung lainnya di pulau jawa, seperti juga Gunung Slamet, gunung ini
terpisah dari gunung-gunung tinggi lainnya, tetapi gunung Ciremai ini lebih
dekat dengan laut jawa. Kegiatannya yang terakhir tercatat pada tahun 1973,
berupa gempa tektonik yang cukup kuat.
Gunung Ciremai merupakan gunung
tertinggi di Jawa Barat. Dapat didaki dari arah timur melalui Linggarjati (580
m.dpl), dari arah selatan melalui Palutungan (1.227 m.dpl), dari arah barat
melalui Maja ( lewat Apui dan lewat Argalingga ). Jalur Linggarjati dan jalur
Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang
dianjurkan oleh pihak Perhutani pengelola kawasan hutan disekitar Gunung
Ciremai.
Desa Linggarjati ini terdapat
penginapan yang bertarif mahal ( Hotel Linggarjati Tlp.0232-63185, Pasanggrahan
dikawasan Taman Wisata Linggarjati Indah Tlp. 0232-63188 dan Siliwangi Park
resort Tlp. 0232-53006 ). Walau begitu kita bisa dengan mudah mendapatkan tempat
bermalam di balai desa atau dirumah-rumah penduduk, dengan biaya sukarela
saja. Walaupun warung-warung juga
tersedia, bila bermalam dirumah-rumah penduduk ini, kita bisa memasak sendiri.
Desa Linggarjati merupakan desa
yang bersejarah, dimana kita bisa mengunjungi Gedung Linggarjati, yang
dijadikan museum untuk mengenang perjanjian Linggarjati yang dilaksanakan tahun
1946. Setelah pendakian, bila ingin menikmati air panas yang alami, kita bisa
menuju desa Sangkan Hurip, ± 4km kea rah timur LInggarjati, dimana terdapat
pemandian air panas yang mengandung yodium,
berbeda dengan tempat lain yang biasanya mengandung belerang. Kita juga
berwisata di Taman Wisata Linggarjati Indah, dimana tersedia fasilitas kolam
renang.
JALUR LINGGARJATI (
Kuningan )
Jalur pendakian dari Linggarjati ini sangat jelas, karenanya menjadi
pilihan utama para pendaki. Disbanding dengan jalur lain, jalur Palutungan
misalnya, jalur Linggarjati ini lebih curam dan sulit, dengan kemiringan sampai
70 derajat. Dijalur ini air hanya terdapat di Cibunar.
Dari desa Linggarjati berjalan
lerus, kurang lebih ½ jam, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, kita akan
sampai di Cibunar (750 m.dpl).
Disini kita menjumpai jalan bercabang, kearah kiri menuju sumber air dan lurus
kearah puncak. Kalau tidak bermalam di desa Linggarjati, kita bisa berkemah di
Cibunar ini, namun jangan kaget bila berkemah di Cibunar kadang setiap malam
suka ada suara tertawa diatas pohon, tapi jangan takut itu hanya seekor burung
hantu yang bisa menirukan suara tertawa manusia. Persediaan air hendaknya
dipersiapkan disini untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada
lagi mata air.
Sabtu, 03 November 2012
GUNUNG GEDE - PANGRANGO
GUNUNG GEDE (
2.958m.dpl ) DAN GUNUNG PANGRANGO ( 3.019m.dpl )
Gunung Gede dan Gunung Pangrango terletak di
Jawa Barat, dan dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP),
yang didirikan pada tanggal 6 Maret 1980, yang meliputi areal seluas 15.196 ha.
Puncak-puncaknya terlihat dari Cibodas, Cianjur dan Sukabumi. Gunung Pangrango
berbentuk segitiga runcing dan merupakan gunung api yang sudah mati, sedangkan
Gunung Gede, yang merupakan gunung berjenis Strato, berbentuk kubah dan
merupakan gunung api yang masih aktif.
Berwisata ke Taman Nasional
Gede-Pangrango ini merupakan wisata alam yang sangat menyenangkan. Selain
wisata pendakian, kita bisa menjumpai banyak air terjun, hutan alam, kawah
berapi, padang bunga Eidelweis Jawa, Taman bung Cibodas, sumber air panas dan
juga wisata pengamatan burung. Kawasan TNGP dijumpai tak kurang 300 lebih jenis
burung, mendekati duapertiga dari jenis burung yang ada di Jawa.
Gunung Gede-Pangrango termasuk gunung-gunung
yang sering didaki, karena transportasinya yang mudah serta dekat dengan
Bandung dan Jakarta. Gunung Gede dan Gunung Pangrango dapat dicapai dari Cibodas,
Gunung Putri ( Sukatani-Cipanas), serta dari Salabintana di Sukabumi. Jalur
pendakian dari Cibodas adalah jalur yang paling popular, dan jalur gunung Putri
adalah jalur terdekat ke gunung Gede, sementara jalur Salabintana yang
merupakan jalur terpanjang dan tersulit. Bagi pendaki diusahakan agar tidak
melewati jalur ini karena rawan longsor.
Kamis, 25 Oktober 2012
GUNUNG BERAPI DI INDONESIA
Gunung api atau yang lebih lazim
disebut dengan Gunung Berapi, merupakan gunung yang masih aktif melakukan
aktivitas letusan atau suatu permukaan bumi yang menonjol yang mempunyai
kekuatan dari dalam untuk mengeluarkan material yang terkandung didalamnya yang
disertai dengan awan panas. Letusan gunung api sudah lama dikenal. Penemuan
fosil manusia purba yang tertimbun oleh batuan sisa gunung api yang pernah
meletus pada jaman dahulu dapat menjadi suatu bahan bukti akan hal tersebut.
Letusan gunung api merupakan
suatu gejala alam yang menakutkan dan amat berbahaya. Kepunahan sekelompok
manusia dan kehidupannya pada masa lampau seringkali disebabkan bencana alam
yang hebat, diantaranya gunung api. Hal ini ditunjukan ditemukannya fosil-fosil
manusia purba dan peninggalan-peninggalan zaman purbakala yang tertumpuk batuan
dan tanah.
Walaupun gunung api merupakan
sumber dari bahaya yang besar, yang merugikan tetapi dilain hal gunung api juga
memberi banyak manfaat. Lapukan batuan gunung api mendatangkan kesuburan bagi
tanaman, mineral-mineral yang masih segar yang membawa abu gunung api,
seolah-olah merupakan pupuk yang tak henti-hentinya ditabur dari langit. Selain
kesuburan tanah, gunung api juga mempunyai arti penting bagi kehidupan .
- Sebagai Tempat Wisata, Gunung api mampu menyuguhkan kepada kita keadaan alam yang unik. Topografinya yang menjulang memberikan kepada kita pemandangan yang luas didaerah sekitarnya. Contohnya gunung Bromo, matahari terbit disini amat menakjubkan karena dapat dipandang lepas dari ketinggian, lalu dipuncak gunung api kita bisa menyaksikan alam yang gersang, berbatu-batu, alam yang keras. Sangat berbeda dengan pemandangan yang lembut, yang terdapat disekitarnya. Dikaki dan lereng gunung api lubang kawah yang manganga yang ditingkahi dengan letupan-letupan yang tak kenal henti membuat setiap insan bergetar, bau belerang yang menyeruak kesegaran hawa pegunungan akan memberikan kenangan tersendiri kepada setiap pendaki atau wisatawan.
Jumat, 12 Oktober 2012
Angkatan 3 "GUA PAWON"
Angkatan Ke-3 Pencinta Alam SWA GRIPPA Dengan Nama Angkatan " GUA PAWON "
GUA PAWON diambil dari nama sebuah gua yang terletak di wilayah padalarang, tepatnya di sebuah gunung batu padalarang dimana lokasi tersebut tempat para pencinta alam melaksanakan kegiatan alam bebas untuk panjat tebing, kegiatan Pradik & Diklatdas dimulai Tgl. 08 s/d 20 Desember 1993, jumlah peserta didik sebanyak 22 orang, sehubungan dengan sesuatu hal 12 orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan, sehingga peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA sebanyak 10 orang diantaranya :
- Arif Setiawan, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Kukuh " Nrp. SG.03-036/GP-93
- Usen Nugraha, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chodeath " Nrp.SG.03-037/GP-93
- Yeni Herawati, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Shaluth " Nrp.SG.03-038/GP-93
- Lili Firdianty, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Thandu " Nrp.SG.03-039/GP-93
- Didin Muhyidin, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ngengesh "Nrp.SG.03-040/GP-93
- Sofhian Abd. S, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Olabh "Nrp.SG.03-041/GP-93
- Yayah Mintarsih, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lecceth " Nrp.SG.03-042/GP-93
- Joko Prastowo, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Khodja " Nrp. SG.03-043/GP-93
- Asep Hermansyah, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chepoth " Nrp. SG.03-044/GP-93
- Haris Sobirin, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Loekoeth " Nrp.SG.03-045/GP-93
Demikianlah sekilas info tentang angkatan ke-3 " GUA PAWON " Pencinta Alam SWA GRIPPA, salam lestari buat kurawa GUA PAWON.
By Gollert 027
Kamis, 11 Oktober 2012
Angkatan 2 "KABUT BADAI"
Angkatan Ke-2 Pencinta Alam SWA GRIPPA Meliputi Dua Gelombang / Angkatan.
Angkatan pertama pada angkatan 2 Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " KABUT BIRU / BADAI " yang pada saat itu kegiatan pendidikan dasar dari hari pertama sampai akhir diselimuti guyuran hujan deras yang disertai kabut dan badai, Pradik & Diklatdas dilaksanakan pada Tgl. 8 s/d 24 November 1992, dengan diikuti peserta didik sebanyak 15 orang, namun pada kesempatan pendidikan lapangan 5 orang peserta didik mengundurkan diri sehingga yg mengikuti tinggal 10 orang, karena sesuatu hal di akhir masa Diklatdas satu orang peserta didik tidak bisa melanjutkan pendidikan pula, sehingga jumlah peserta tinggal 9 Orang, adapun peserta didik yang lolos menjadi anggota SWA GRIPPA antara lain :
- Yudi Aprl, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Gollert " Nrp. SG.02-027/KB-92
- Ikhsan Sukri, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Cheriel " Nrp. SG.02-023/KB-92
- Ahmad Syam, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ogox's " Nrp. SG.02-024/KB-92
- Andri Siregar, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ageum " Nrp. SG.02-026/KB-92
- Dadan Hamdani, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Nashib " Nrp. SG.02-030/KB-92
- Siti Maelah, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bunga " Nrp. SG.02-031/KB-92
- Sulaeman, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Keraks " Nrp. SG.02-032/KB-92
- Dolen Tambunan, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Onzay " Nrp. SG.02-034/KB-9
Angkatan kedua pada angkatan 2 Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " BRINGIN TUNGGAL " yang pada saat itu kegiatan pendidikan dasar seluruh siswa didik mengalami kesurupan di lokasi dimana terdapat sebuah pohon beringin besar tua, lokasi tersebut berada di kaki gunung Burangrang, yaitu daerah " Legok Haji ", Pradik & Diklatdas dilaksanakan pada Tgl. 9 s/d 24 Januari 1993, dengan diikuti peserta didik sebanyak 10 orang, namun yang berhasil / lolos menjadi anggota SWA GRIPPA sebanyak 5 orang, diantaranya :
- Sutanto, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chimeuy " Nrp. SG.02-028/BT-92
- Rahmat Solihin, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lecke " Nrp. SG.02-025/BT-92
- M. Mulya Sujana, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Djarink " Nrp. SG.02-035/BT-92
- Evy Sulvianto, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Allay " Nrp. SG.02-033/BT-92
- Siti Rokayah, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Gheret " Nrp. SG.02-029/BT-92
Begitulah kawan sekilas info angkatan ke-2 Pencinta Alam SWA GRIPPA, " Kabut Badai & Bringin Tunggal ".
Salam Rimba buat angkata ke-2 Grippa.
By : Gollert
Jumat, 28 September 2012
Rita Ruby Hartland
Salam rimba Lur! Suara adiknya Yan Hartland nih
Pendaki gunung sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
Memproklamirkan dirimu pencinta alam
sementara maknanya belum kau miliki
[Reff:]
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
disana kutemui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu-batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang pernah takayal
hanya untuk mengumunkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar benderamu
Oh.. alam korban ke-aku-an
Oh.. alam korban keangkuhan
maafkan mereka yang tak mau mengerti
arti kehidupan\
By : Gollert
Sabtu, 15 September 2012
Angkatan 7 "HALIMUN SAYANG KAAK"
Angkatan ke VII ( Tujuh ) Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " HALIMUN SAYANG KAAK "
Jumlah peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA diantaranya :
- NUNI Y dengan nama rimba SWA GRIPPA " Keort " Nrp.SG.07-063/HS-97
- M. KARTIWA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chengosh " Nrp.SG.07-064/HS-97
- CUCU dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chugethor" Nrp.SG.07-065/HS-97
- EVA SUKMAWATI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Phatoxs " Nrp.SG.07-066/HS-97
- AWALUDIN KARSA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ophel " Nrp.SG.07-067/HS-97
- DENY SUPRIYATNA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Buldax's"Nrp.SG.07-068/HS-97
- BAGUS P dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ghebort "Nrp.SG.07-069/HS-97
- JANA NUGRAHA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Khoart "Nrp.SG.07-070/HS-97
- INDRA HARIBRATA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lhuthut "Nrp.SG.07-071/HS-97
- ASLINA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lobaks "Nrp.SG.07-072/HS-97
- WAHID dengan nama rimba SWA GRIPPA " Shilunk "Nrp.SG.07-073/HS-97
- SISTEM TARIGAN dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ghumash "Nrp.SG.07-074/HS-97
By : Gollert
Angkatan 6 "BAYANG ELANG"
Angkatan ke VI ( Enam ) Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " BAYANG ELANG ", Pradik dan Diklatdas Tgl. 28 November s/d 06 Desember 1996, dengan jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan latihan dasar kepencintaalaman sebanyak 18 ( Delapan Belas ) orang, namun sembilan orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan dasar tersebut dikarnakan sesuatu hal.
Ke Sembilan orang peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA diantaranya :
- NANANG dengan nama rimba SWA GRIPPA " Apoush ", Nrp. SG.06-056/BE-96
- NUGRAHA. PK dengan nama rimba SWA GRIPPA " Choupour " Nrp. SG.06-057/BE-96
- BEBEN. SUBEHI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Changker " Nrp.SG.06-058/BE-96
- ASEP SETYADIN dengan nama rimba SWA GRIPPA " Hileudh " Nrp.SG.06-059/BE-96
- M. ERWIN A dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bheloey " Nrp. SG.06-060/BE-96
- UCOK. IP dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bhadax's " Nrp.SG.06-061/BE-96
- ASEP IRAWAN dengan nama rimba SWA GRIPPA " Thumbank " Nrp.SG.06-062/BE-96
- MARTY. S dengan nama rimba SWA GRIPPA " Criethma " Nrp.SG.06-063/BE-96
- KHUSNUL. K dengan nama rimba SWA GRIPPA " Amich " Nrp.SG.06-064/BE-96
By : Gollert
Angkatan 4 "GRIPPA RIMBA PAJAJARAN"
Angkatan ke Empat (4) Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " RIMBA PAJAJARAN ", Pradik dan Diklatdas Tgl. 11 s/d 29 Desember 1994, dengan jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan latihan dasar kepencintaalaman sebanyak 10 ( Sepuluh ) orang, namun 7 ( Tujuh ) orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan dasar tersebut dikarnakan sesuatu hal.
Ketiga peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA antara lain :
- TEGUH dengan nama rimba SWA GRIPPA " Zenghock ", Nrp. SG.04-046/RP-94
- RENY dengan nama rimba SWA GRIPPA " Sierpiet ", Nrp. SG.04-047/RP-94
- DIDIT dengan nama rimba SWA GRIPPA " Thaga ", Nrp. SG.04-048/RP-94
By : Gollert
TIGA POLA DASAR NEGARA BARAT
( Amerika Serikat, Eropa Barat dan Eropa Timur )
- Pola Kontak Sosial : Negara diawasi oleh warga negaranya.
- Pola Totaliter : Negara mengatur semua kehidupan warga negara berdasarkan kekuasaan saja.
- Pola Komunisme : Karl Mark : Partai Komunis mengatur semua kehidupan warga negaranya.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Tak ada kekuasaan di bumi tercinta Indonesia , UUD'45 menegaskan ; Bentuk negara Indonesia itu " Republik ", dalam negara republik rakyatlah yang berkuasa, dan kekuasaan rakyat itu dipercayakan kepada MPR, dan untuk menjalankan kekuasan itu MPR mengangkat mandataris yang disebut " Presiden". Tugas presiden menjalankan UUD'45 dan GBHN yang dihasilkan MPR........
...Semoga amanah para pejabat di Indonesia tercinta .....Amin...
Bagaimana dengan Organisasi Pencinta Alam SWA GRIPPA ?
Organisasi Pencinta Alam SWA GRIPPA adalah organisasi kepencintaalaman yang berazaskan "Kekeluargaan dan Kebersamaan" dengan keanggotaan seumur hidup.
Dalam Organisasi Pencinta Alam SWA GRIPPA, Dewan Pengurus sangat berperan di dalam menjalankan roda keorganisasiannya dan peranan Dewan Pengurus itu dikoordinasikan melalui KBPSG, dalam menjalankan keorganisasian SWA GRIPPA mengangkat Ketua yang disebut Ketua Suku untuk Dewan Pengurus dan Koordinator untuk KBPSG yang di sepakati dalam Raker. tugas dan fungsi Ketua Suku dan Koordinator menjalankan AD/ART yang dihasilkan dalam musyawarah Raker KBPSG.
By : Gollert
Rabu, 12 September 2012
SEJARAH GLADIAN NASIONAL PENCINTA ALAM INDONESIA
Gladian Nasional merupakan pertemuan akbar pecinta alam se Indonesia. Menurut bahasa berasal dari “gladi”
(bahasa Jawa) yang mempunyai arti “latihan” sehingga Gladian Nasional bisa
diartikan sebagai “ajang latihan” bagi para pecinta alam guna
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam bidang
kepecintaalaman dan kegiatan alam bebas. Gladian Nasional juga berperan sebagai
wahana silaturahmi dan berbagi pengetahuan antar perkumpulan pecinta alam se
Indonesia.
KODE ETIK PENCINTA ALAM INDONESIA
Kode Etik Pencinta Alam Indonesia adalah merupakan petunjuk berprilaku bagi para penggiat alam bebas di Indonesia.
Kode etik pencinta
alam Indonesia dicetuskan dalam kegiatan
Gladian Nasional Pecinta Alam IV yang dilaksanakan di Pulau
Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974.
Gladian diselenggarakan oleh
Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh
44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.
Kode Etik ini disahkan dalam Gladian IV, pada acara latihan gabungan pencinta alam se-Indonesia di Ujung Pandang pada tahun 1974, pukul 01:00 WITA
Isi Kode Etik tersebut adalah :
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan tanah air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran menyatakan :
- Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya
- Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
- Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
- Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
- Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
- Selesai
Disyahkan
bersama dalam Gladian Nasional ke-4 Ujung Pandang, 1974
Jumat, 07 September 2012
Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia
Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia
- Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia1492, Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.
- 1623, Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat “….. pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !” di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.
Disela Pelantikan Diklatdas SWA GRIPPA
Dan sorga mengintai ditelapak sepatu berdebu, Tangga setapak yang menunjukan mana langit dan bumi,
Ketika nafas berdentum, yang ku baca malam hanya sunyi.
Langkah terus ku ayun,
Pohon-pohon hanya mengangguk,
Bulan berangkat dari pucuk cemara,
Hausku yang menjilat-jilat cahaya keringat,
Hanya menyantap sisa kabut.
Saat burung-burung meneriakan puncak gunung,
Saat itu pula menaklukan keangkuhan tebing-tebing dengan warna keagungan Tuhan.
Waktu demi waktu tumbuh merentang tali seperti prusik,
Menghubungkan aku pada tebing, Aku datang seperti embun yang berasal dari sari pati belantara,
Yang diisap lewat akar batang dan daun jatuh menitik di pangkuan sang petualang.
Sesekali aku datang dengan perjalanan setapak, Menjadi pendaki menembus dan memunguti kemurnian gunung dan rimba,
Meletakan keril,menuangkan dahaga dan memanen kelitihan,
Setelah melupakannya dalam behtera alam.
Percaya,aku memasuki kebesaran Tuhan .......
Lert. Grippa
Jumat, 31 Agustus 2012
Angkatan 1 "BUNGLON HIDEUNG"
ANGKATAN PERTAMA " BUNGLON HIDEUNG "
Angkatan pertama pencinta alam SWA GRIPPA, dengan nama angkatan " BUNGLON HIDEUNG "
Pradik & Diklatdas Tgl. 07 s/d 23 Desember 1991, dengan jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan latihan dasar kepencitaalaman sebanyak 15 ( lima belas ) orang, namun 2 ( dua ) orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan dasar tersebut dikarnakan sesuatu hal.
Ketiga belas peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA antara lain :
- HERI PURWANTO dengan nama rimba SWA GRIPPA " Edher ", Nrp.SG.01-010/BH-91
- RIKA LISNAWATI dengan nama rimba SWA GRIPPA " OeToen ", Nrp.SG.01-011/BH-91
- SOETIJARTO dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bhebex Tholink ", Nrp.SG.01-012/BH-91
- BUDI LUKMANUL H dengan nama rimba SWA GRIPPA " Churut ", Nrp.SG.01-013/BH-91
- UJANG YAYA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ambekhux ", Nrp.SG.01-014/BH-91
- RA. SOFYAN dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chapunk ", Nrp.SG.01-015/BH-91
- NURDIYANTO dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chicack ", Nrp.SG.01-016/BH-91
- MUHTADI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Othoy ", Nrp.SG.01-017/BH-91
- DIDI ROSADI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Abah ", Nrp.SG.01-018/BH-91
- DEDI SETIADI dengan nama rimba SWA GRIPPA " S-Puh ", Nrp.SG.01-019/BH-91
- DIDI SAMIDI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Simeuth ", Nrp.SG.01-020/BH-91
- SUSI ANDRIYANI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lhoyo ", Nrp.SG.01-021/BH-91
- IPUNG ENDANG SR dengan nama rimba SWA GRIPPA " Jaken ", Nrp.SG.01-022/BH-91
Image created By : Gollerrt
Rabu, 29 Agustus 2012
Slamat Jalan Kawan .....
Facebook 11 Agustus 2012 Tika
kronologi :
- kamis pagi, 9 agustus 2012 sy tinggal kerja msh segar bugar, cm ada batuk2 sedikit, sy dijemput tmn ukt monev k lapangan (tmnnya bkn yg biasa jemput), sempat salaman dgn teman jg, minta izin brkt + cium tangan, beliau mengizinkan
- djln dpt sms "bu hati2,byk kecelakaan klo yg bw motorny ngebut/ugal2an takol aja"
- sktr pkl 11 ada sms tanya pulang jam brp, sy blm bs memastikan jam pulang krn msh ada yg ditunggu
- sktr pkl 13 sms lg "bu ayh ttp konter y, g kuat batuk trs" sy jwb ya tutup aja, buka aja puasanya, mkn+minum obat trs tdr, ayh g mau
Selasa, 28 Agustus 2012
22 Th. SWA GRIPPA
Untukmu Grippa Jelang 22 Oktober 2012
Gulungkan kemeja dilenganmu,
Simpanlah segala atribut dibaju,
Lepaskan keletihan ditubuhmu,
Hela semua kepenatan,
Mulailah lelap dengan relung malam,
Jadikan mimpi penuh taburan fantasi indah,
Walau esok belahan surya berterik menjemputmu,
Menghalau geliatan bumi pertiwi,
Yang ditindihi sedu jeritan roda jaman,
Yang tak kunjung puas .....
Lewat kedua lubang pernapasan,
Kau hirup kesegaran anugrah,
Meski sesak dada siang bolong,
Menyisakan denyut dan kerut dikeningmu,
Namun ....
Segalanya adalah rilisan dari kebesaran rencana Illahi Robbi ....
22 tahun dalam suka dan duka,
Dengan pengabdian yang tulus, ada pertemuan & perpisahan, ada kekeluargaan dan kebersamaan,
Ada yang pergi dan yang tinggal.
SEJARAH PALAWA SWA GRIPPA
SEJARAH PENCINTA ALAM MAHASISWA SWA GRIPPA
Berdirinnya organisasi SWA GRIPPA, perintisan dimulai pada tahun 1990 dari pengakumulasian beberapa aktivis organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus AKPI-Bandung, sehingga pada tanggal 28 oktober 1990 secara De Facto eksistensi SWA GRIPPA ditetapkan, selanjutnya diperjuangkan untuk direalisasikan oleh sembilan orang aktivis organisasi kemahasiswaan, yang terdiri dari beberapa perwakilan lembaga kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus AKPI-Bandung yaitu :
- Dua orang dari Resimen Mahasiswa (Menwa) : Kn. Slamet "Gondel" H (SG.004/P-90), Kn. Topan "Cungkling" A (SG.007/P-90).
- Dua orang dari Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) : Kn. Soedarto "Boy-Ot"(SG.008/P-90), Kn.Bayi "Orox" A (SG.005/P-90).
- Tiga orang dari Senat Mahasiswa (SEMA) : Kn. Suherman " Soehe" (SG.003/P-90), Kn. Olan "Gondring" D (SG.002/P-90) dan Kn. Uton "Bungsu"( SG.Blank).
- Dua orang dari unsur mahasiswa : Kn. Ana "Akong" S ( SG.001/P-90) dan Kn. Antony "Thembel" Burkie (SG.006/P-90).
Oleh karena keterbatasan waktu dan kondisi yang tidak memungkinkan,
salah satu dari perwakilan Senat Mahasiswa (SEMA) yaitu Kn. Uton
"Bungsu" tidak dapat melanjutkan perjuangan tersebut.
Pada tanggal 28 Oktober 1991 dalam upacara sumpah pemuda di lingkungan
kampus AKPI-Bandung, ditetapkannya eksistensi Lembaga Kemahasiswaan Pencinta
Alam SWA GRIPPA secara De Jure, sekaligus pelantikan dan pengukuhan delapan
orang pendirinya oleh direktur AKPI-Bandung, untuk selanjutnya secara De Jure
pada tanggal 28 Oktober 1991 tersebut ditetapkannya hari lahir/berdirinya
organisasi pencinta alam SWA GRIPPA, dengan dikeluarkannya SK: No.
557/Kep/Dir/AKPI/VIII/92 tentang " Pengangkatan dan Pengesahan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam Mahasiswa SWA GRIPPA, tanggal 10 Agustus
1992.
Keluarga Besar Pencinta Alam SWA GRIPPA
By.AD/ART/TTO/Penj.TTO Palawa SWA GRIPPA 1992
Langganan:
Postingan (Atom)