Grippa

Senin, 18 November 2024

BECAUSE IT’S THERE …..(Yat Lessie_JB)

SWA GRIPPA Adalah Organisasi Pencinta Alam Yg. Mempunyai Jiwa Kemandirian Dan Peduli Terhadap Sosial Kemasyarakatan Juga Lingkungan

BECAUSE IT’S THERE …..

Begitulah ….. 
Pernyataan George Mallory saat ditanya oleh para wartawan Amerika saat kunjungannya ke New York di tahun 1923, mengapa dia mendaki Everest. …. 
Because it’s there, karena dia disana !. 
Jawaban yang bisa membuat kening kebanyakan orang berkerut. Bagaimana memaknai ke 3 kata sederhana diatas. Tentang pemilihan atas kata-kata budian, lalu menyusunnya dalam kalimat logis yang dapat dipahami …. karena dia disana .

Apa yang ada disana ?

Yaaa, Everest alias the third pole, kutub ketiga yang ada di bumi ini, selain Utara dan Selatan, begitu mungkin jawaban Mallory di tahun 1923. Setelah 2 tahun sebelumnya, di th 1921, dia gagal mendaki Everest. Teamnya 8 orang, tersapu longsoran salju dan menewaskan 7 orang diantaranya. Membuat Mallory dengan terpaksa harus pulang sendiri ke Ingris dalam keadaan trauma dan hati yang patah…..

Namun setelah 3 tahun masa pemulihan, Mallory kembali bengkit. Panggilan “because it’s there” tak mampu dibendungnya, bahkan oleh istri tercintanya Ruth, yang tetap setia dan memahami gejolak jiwa suaminya. Di akhir Februari 1924, dia dan Irvine memulai perjalanan "balas dendam" itu. Naik perahu dari Inggris, diteruskan dengan perjalanan darat. Seluruh perlengkapan dibawa dengan memakai 300 ekor kuda, untuk sampai ke base camp pertama kaki Himalaya.

Setelah melampaui perjalanan panjang, baik dalam jarak dan waktu. Di awal juni 1924, atau lebih dari 100 hari masa perjalanan pendakian. Setelah mengalami berbagai ujian, dari mulai badai salju, frost bite, kematian anggota team pendukung, dll , akhirnya dia dan Irvine sudah berdiri di daerah Dead Zone, hanya tinggal 200 meter menuju puncak dunia. Dimana belum ada seorangpun manusia di muka bumi ini pernah menginjakan kakinya di puncak itu.

Semua karena kata-kata itu …. Because it’s there. Bukan sekedar Everest puncak dunia yang memacu Mallory dan Irvine. Bukan sekedar tantangan untuk menjadi orang yang pertama untuk berdiri disana. Bukan sekedar nama harum, bukan sekedar tepuk tangan, kebanggaan  dan penghargaan. Ada sesuatu yang tak terkatakan, melebihi kemampuan nalar untuk me-logika-kannya.

Tanya pada setiap pendaki gunung dan pecinta alam , apa motif utama dari seluruh perjuangan, seluruh keringat, seluruh kesakitan itu. Bahkan pada saat saat kritis, ketika tangan tergantung di bibir jurang ….. apa yang membuatku untuk melakukan ini semua ?. Pasti ada sekian banyak jawaban, mulai dari sekedar kesenangan, kebanggaan, tepuk tangan, pengakuan dll. Namun semua akan berujung pada jawaban legendaris …. Because it’s there. Yang hanya mampu dipahami oleh orang orang yang mengalaminya.

Saat ada kabar pesawat jatuh, atau orang hilang di belantara hutan. Tak ada kalimat tanya, mengapa harus ditolong, bukan saudara, bukan teman, bahkan kenalpun tidak. Jawaban akhirnya selalu … because they’re there. Ada semacam magnit yang menarik diri kita untuk pergi dan beranjak mendekat dan mengulurkan bantuan. Kadang melebihi batas2 logika, saat keselamatan diri ikut dipertaruhkan.

Lalu kita paham setelah peristiwa ini berlalu. Alam atas sadar kita seolah memerintahkan, bahwa semua ini berpasangan adanya. Itulah yang memerintahkan kita untuk bersiaga, yang mengomando kaki untuk memulai langkah Yang memerintah pundak untuk siap menggendong puluhan kilo beban. Yang memerintah mental untuk siap di tarik ke titik titik limit daya tahan, yang menyuruh emosi agar tenang.  Ada tarikan magnet, saat engkau disana dan aku disini, aku kan pergi kesana, karena kita adalah pasangan ….

Jadi teringat, saat pertama berkenalan dengan istri .

Berdiri tepat didepan pintu rumahnya, seraya mengasongkan tangan mengajak salaman, mengajak berkenalan. Entah keberanian apa yang membuatku “nekad”, menyambangi seseorang yang kenal pun tidak, apalagi tak ada obrolan dan bincang pedekate sebelumnya. Belum pernah seumur hidupku, berkenalan dengan perempuan tepat didepan pintu rumahnya. Tapi kini sadar, bahwa semua karena tarikan … because she is there !. Bahwa kami kelak ditakdirkan untuk menjadi pasangan suami  istri. 

Yaitu saat aku disini dan engkau disana, lalu kami dipertemukan dalam sebuah ruang dan momen waktu … because we should be there ….. Karena takdir, mengharuskan kami ada disana !

Because its there, layaknya sebuah jemputan sang takdir. Seperti sebuah terminal yang harus dilampaui , suka atau tidak …..

Seperti Mallory dan Irvine , di medio Juni 1924 itu, dinyatakan hilang pada usaha terakhirnya untuk menuju puncak Himalaya. Jarak 200 meter terakhir itu, kabut menutup kamera pengawas. Sampai keesokan harinya kedua tak pernah kunjung kembali ke base-camp. Lalu secara resmi dinyatakan gugur selaku pejuang tangguh, pembawa kejayaan bagi negaranya Inggris Raya. Seluruh lonceng gereja di Inggris berdentang duka.

Bagi Mallory dan Irvine ….. because it’s there adalah sebuah tarikan untuk menuju terminal akhir , yaitu kematian jua. Bagi sebagian dari kita, saat ini mungkin hanya berupa terminal terminal antara. Tapi yakinlah, terminal akhir akan datang jua, menjemput kita semua …. Sebuah momen, dimana bahkan hidup dan mati menjadi tak lagi penting. Karena disana yang tinggal hanya sebatas kalimat tanya. Apakah kehidupan, bahkan kematian sekalipun, akan dijalani dengan berkualitas, ataukah tidak ….. ?

Bagi kita semua, para pendaki gunung gunung kehidupan 
Ketika kedua kaki sudah tertanam di puncak
Maka patutlah direnungkan ….Inikah puncak …. ? 
yang telah menyempurnakan hari ini ?
Membuat diri takjub dalam sepi
Apakah kita sudah menaklukan musuh ?
Ataukah ego diri sendiri … ?
Karena jika jawabannya adalah … Because it’s there
Maka silahkan fikir dan karang ….
Apa pertanyaannya …. ?

Yat Lessie

Yat_Lessie 


 Lert.027


0 comments:

Posting Komentar