Dan sorga mengintai ditelapak sepatu berdebu, Tangga setapak yang menunjukan mana langit dan bumi,
Ketika nafas berdentum, yang ku baca malam hanya sunyi.
Langkah terus ku ayun,
Pohon-pohon hanya mengangguk,
Bulan berangkat dari pucuk cemara,
Hausku yang menjilat-jilat cahaya keringat,
Hanya menyantap sisa kabut.
Saat burung-burung meneriakan puncak gunung,
Saat itu pula menaklukan keangkuhan tebing-tebing dengan warna keagungan Tuhan.
Waktu demi waktu tumbuh merentang tali seperti prusik,
Menghubungkan aku pada tebing, Aku datang seperti embun yang berasal dari sari pati belantara,
Yang diisap lewat akar batang dan daun jatuh menitik di pangkuan sang petualang.
Sesekali aku datang dengan perjalanan setapak, Menjadi pendaki menembus dan memunguti kemurnian gunung dan rimba,
Meletakan keril,menuangkan dahaga dan memanen kelitihan,
Setelah melupakannya dalam behtera alam.
Percaya,aku memasuki kebesaran Tuhan .......
Lert. Grippa
0 comments:
Posting Komentar