GUNUNG GEDE (
2.958m.dpl ) DAN GUNUNG PANGRANGO ( 3.019m.dpl )
Gunung Gede dan Gunung Pangrango terletak di
Jawa Barat, dan dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP),
yang didirikan pada tanggal 6 Maret 1980, yang meliputi areal seluas 15.196 ha.
Puncak-puncaknya terlihat dari Cibodas, Cianjur dan Sukabumi. Gunung Pangrango
berbentuk segitiga runcing dan merupakan gunung api yang sudah mati, sedangkan
Gunung Gede, yang merupakan gunung berjenis Strato, berbentuk kubah dan
merupakan gunung api yang masih aktif.
Berwisata ke Taman Nasional
Gede-Pangrango ini merupakan wisata alam yang sangat menyenangkan. Selain
wisata pendakian, kita bisa menjumpai banyak air terjun, hutan alam, kawah
berapi, padang bunga Eidelweis Jawa, Taman bung Cibodas, sumber air panas dan
juga wisata pengamatan burung. Kawasan TNGP dijumpai tak kurang 300 lebih jenis
burung, mendekati duapertiga dari jenis burung yang ada di Jawa.
Gunung Gede-Pangrango termasuk gunung-gunung
yang sering didaki, karena transportasinya yang mudah serta dekat dengan
Bandung dan Jakarta. Gunung Gede dan Gunung Pangrango dapat dicapai dari Cibodas,
Gunung Putri ( Sukatani-Cipanas), serta dari Salabintana di Sukabumi. Jalur
pendakian dari Cibodas adalah jalur yang paling popular, dan jalur gunung Putri
adalah jalur terdekat ke gunung Gede, sementara jalur Salabintana yang
merupakan jalur terpanjang dan tersulit. Bagi pendaki diusahakan agar tidak
melewati jalur ini karena rawan longsor.
Cibodas
dan Kebun Raya Cibodas
Dari arah Bandung naik bis
jurusan Cianjur / Bogor Via Puncak, dari arah Bogor / Jakarta naik bis jurusan
Cianjur / Bandung, via Puncak, dan turun di jalan masuk Cibodas (pertigaan
Cimacan) yang terletak 2 Km arah barat dari Cipanas. Dari sini kita kita naik
minibus ke pintu Kebun Raya Cibodas, sejauh 5 km. Keperluan logistic bisa kita
penuhi di pasar Cibodas yang terletak berdekatan dengan Wisma Cinta Alam dan
gerbang.
Di pasar Cibodas ini kita
berbelanja sayur mayur dan buah-buahan segar dengan harga terjangkau.
Persediaan air dapat kita siapkan di Cibodas ini, dan disepanjang pendakian air
dapat dengan mudah kita peroleh di Talaga Biru, Air Terjun Cibeureum, Kandang
Batu dan Kandang Badak.
Di Wisma Cinta Alam yang terletak
disebelah kanan gerbang, terdapat kantor Taman Nasional Gede-Pangrango, dimana
kita dapat mengurus ijin untuk pendakian. Buku pandu Taman Nasional
Gede-Pangrango yang cukup lengkap dan disertai peta-peta bisa diperoleh disini.
Di Wisma Cinta Alam terdapat fasilitas bermalam yang memadai dengan tarif yang
relative terjangkau, tetapi kitapun bisa mendirikan tenda disekitar tempat ini
atau juga di bumi perkemahan di dalam kawasan Kebun Raya Cibodas. Di Cibodas
juga banyak terdapat penginapan dari yang murah sampai yang relatif mahal,
selain banyak juga rumah penduduk yang disewakan.
JALUR CIBODAS ( Cianjur )
Perjalanan dimulai melalui
sebelah pintu gerbang Kebon Raya Cibodas ( 1.425 m.dpl ), dengan mengikuti
jalan disamping lapangan golf, dan kemudian kita berbelok kekiri, sedikit
mendaki dan menjumpai Kantor Resort TNGP Cibodas, yang merupakan gerbang TNGP,
dimana kita mendaftar dan membayar ticket masuk. Kita kemudian mengikuti jalan
setapak yang sudah diperkeras, dan disepanjang perjalanan dipenuhi rambu dan
pal kilometer yang memudahkan perjalanan. Kita menuju Kandang Badak dan melalui
hutan tropika yang indah. Kira-kira 1.5 km perjalanan dari gerbang, kita akan
dapati sebuah danau kecil yang dinamakan Telaga Biru (1.500 m.dpl)
Kemudian akan kita jumpai Rawa
Gayang Agung (1.600 m.dpl), yang merupakan padang rumput dan tanaman perdu.
Pada ketinggian 1.628 m.dpl, kita akan sampai pada pertigaan yang dinamakan
Panyancangan Kuda, kira-kira 1 jam perjalanan dari gerbang (km, 2,3). Berjalan
kira-kira 10 menit dari Panyancangan Kuda kearah kanan, akan kita jumpai Air
Terjun Cibeureum yang indah. Air terjun Cibeureum (1.675 m,dpl) tingginya
antara 40-50 meter, terdiri dari air terjun utama ( Curug Cidengdeng ), juga
ada dua air terjun yang lebih kecil ( Curug Cikundul dan Curug Ciwalen ). Air
terjun ini juga salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi
dikawasan TNGP. Bila kita ingin memasuki kawasan air terjun Cibeureum harus
membeli tiket masuk.
Selanjutnya kita sampai di Batu
Kukus ( 1.820 m.dpl ), dimana dapat kita jumpai sebuah pondok untuk
berteduh…..”penulis ditempat ini sempat beristirahat tertidur bermimpi ditemui
seorang pendaki perempuan yg ternyata dua hari yang lalu beliau wafat ketika
mendaki, tepat diistirahatkan sementara
dimana tempat saya tertidur ….sekedar mengenang penulis saja th
1992”….oke kita lanjut lur. Berjalan sampai pada ketinggian 2.150 m.dpl (
kira-kira 2.5 jam perjalanan dari gerbang ), kita akan sampai pada Pondok
Pemandangan, dimana kita bisa beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar.
Hanya 5 menit berjalan dari pondok ini kita akan menjumpai Air Panas yang
berasal dari sumber dekat kawah Gunung Gede, dimana suhu air dapat mencapai
50.C.
Perjalanan kira-kira 3.5 jam dari
gerbang, kita akan sampai di Kandang Batu atau Lebak Saat ( 2.220 m.dpl ).
Ditempat ini banyak dijumpai batu yang berasal dari letusan Gunung Gede. Disini
juga dapat dijumpai sebuah sumber air, juga tanah datar dimana kita bisa
mendirikan tenda.
Setelah 4 jam perjalanan dari
gerbang, kita akan sampai di Kandang Badak ( 2.395 m.dpl ), dimana terdapat
jalan bercabang, Yang kekiri menuju puncak Gunung Gede ( 2 km lagi, 2 jam
perjalanan ), sedang yang kekanan menuju ke puncak Pangrango ( 3 km lagi, 3 jam
perjalanan ). Di Kandang Badak juga terdapat sumber air dan kita dapat
berkemah. Kandang Badak berupa dataran yang terletak pada punggungan yang
menghubungkan Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Disini kita bisa menginap di
shelter yang sudah bagus.
Puncak Pangrango terletak dalam
hutan berlumut, jadi kita tidak bisa melihat pemandangan yang menarik, tetapi
jika kita turun sedikit kearah barat terdapat hamparan Edelweis Jawa yang indah
di area seluas 5 Ha, yang disebut Alun-alun Mandalawangi.
Dalam perjalanan ke Gunung Gede
dari kandang badak, pada ketinggian 2.475 m.dpl akan kita jumpai persimpangan
kekiri menuju kawah gunung Gede. Kawah Lanang akan kita jumpai disisi kiri
jalan setapak ini, sementara Kawah Ratu ( 2.750 m.dpl ) dan Kawah Wadon
disebelah kanan. Disekitar kawah ini akan kita jumpai bunga Edelweis Jawa, dan
kadang juga burung Rajawali Jawa ( Spizaetus Bartelesi ) yang terbang melintasi
kawah.
Mendekati puncak Gunung Gede
pepohonan semakin berkurang, kemudian hanya lahan gersang yang belum ada
tumbuhan, hal ini diakibatkan kegiatan kawah berapi Gunung Gede, yang
seringkali mengeluarkan gas berbau belerang. Sesampai dipincak Gunung Gede kita
dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah karena kita bisa melihat kawah-kawah
disekitar puncak, Gunung Pangrango dan Gunung Gumuruh serta pemandangan
kota-kota, gunung-gunung di Jawa Barat, dan Selat Sunda di kaki-kaki langit.
Dari puncak Gunung Gede bila kita
turun kearah tenggara kira-kira 1 jam perjalanan, kita akan menjumpai dataran
seluas 50 Ha yang terletak diantara Gunung Gede dan Gunung Gumuruh, yang
sebagian besar dataran ditutupi ole bunga Edelweis jawa, tempat ini dinamakan
Alun-alun Surya Kencana ( 2.800 m.dpl ). Tempat ini sangat disukai oleh para
pendaki sebagai tempat berkemah hingga Upacara 17 Agustus ( Hut RI ). Pada
musim hujan, disini terdapat mata air.
Dari Alun-alun Surya Kencana kita
dapat meneruskan perjalanan turun kearah kiri ( Utara ) menuju pos Gunung Putri
di Cianjur atau kearah kanan ( Selatan ) menuju Salabintana di Sukabumi.
JALUR GUNUNG PUTRI ( Cianjur )
Untuk mencapai pos Gunung Putri
sebagai awal pendakian, dari arah Bandung naik bis jurusan Cianjur / Bandung,
begitupun dari arah Bogor atau Jakarta, dan turun di pasar Cipanas. Perbekalan
pendakian sebaiknya kita persiapkan di Cipanas ini. Di Cipanas terdapat Istana
Musim Panas Kepresidenan yang indah. Penginapan banyak terdapat di Cipanas,
yang juga merupakan kawasan wisata dengan sumber air panasnya yang terkenal.
Dari terminal Cipanas kita naik
minibus ke desa Sukatani, sejauh 4.5 km. Di desa ini terdapat Kantor Resort
TNGP Gunung Putri, dimana kita meminta keterangan. Air bisa kita peroleh didesa
ini. Kemudian kita meneruskan perjalanan dengan meninggalkan desa, sejauh 200
meter melewati perladangan dan akan kita jumpai Pondok Jaga Taman Nasional
Gede-Pangrango, dimana kita melaporkan pendakian dan membeli tanda/ticket
masuk.
Di pos jaga yang telah dilengkapi
pasilitas listrik ini, kita bisa bermalam, dengan biaya sukarela saja. Tetapi
pada hari-hari libur Pondok Jaga ini sering penuh, dan kita bisa bermalam
dirumah-rumah penduduk, untuk itu bisa menghubungi petugas ( kepala resort TNGP
Gunung Putri ).
Pendakian kita mulai di pos jaga
Gunung Putri ( 1.450m.dpl ), melewati perladangan, kemudian kita melewati hutan
pinus yang merupakan hutan produksi yang dikelola oleh KPH Perhutani Cianjur
dimana kita akan menyebrangi sungai kecil. Medan mulai sulit dan terjal,
selanjutnya kita akan memasuki hutan tropika, dan pada ketinggian 1.850 m.dpl, kita
sampai di Tanah Merah, dimana kita akan jumpai sebuah Pos Penerangan Taman
Nasional Gede-Pangrango yang sudah tidak terpakai.
Di perjalanan kita melewati Legok
Lenca ( 2.150 m.dpl ) dan Buntut Lutung ( 2.300 m.dpl ), serta akan menemui dua
buah pondok masing – masing di Lawang Seketeng ( 2.500 m.dpl ) dan di Simpang
Maleber ( 2.625 m.dpl ) jalur mulai curam disekitar Laang Seketeng ini, dan
Simpang Maleber terdapat simpangan jalan kekiri, tetapi kita harus mengambil
jalur lurus untuk menuju Alun-alun Surya Kencana.
Dari simpang Maleber kita terus
mendaki, sampai mencapai sebuah Pondok di Alun-alun Timur ( 2.800 m.dpl ).
Kemudian kita akan melewati Padang Rumput dan Padang Bunga Edelweis Jawa
alun-alun Surya Kencana.
JALUR SALABINTANA ( Sukabumi )
Jalur Salabintana adalah jalur
yang paling panjang, curam, menantang sekaligus melelahkan. Sejak bulan
Desember 1995 jalur ini ditutup, karena terdapat longsoran. Demi keselamatan,
sebaiknya jalur ini di pilih bila kita sudah cukup berpengalaman, atau dengan
pemandu yang handal. Salabintana terletak 7 km dari Sukabumi. Perbekalan
pendakian sebaiknya kita penuhi di Sukabumi.
Salabintana ( 960 m.dpl
)merupakan kawasan wisata alam, dan banyak dijumpai hotel dan penginapan, juga
rumah penduduk yang disewakan. Kawasan Salabintana ini menjadi alternative bagi
kawasan wisata Puncak-Ciloto-Cipanas yang sudah sangat padat. Terdapat hotel
Salabintana yang merupakan hotel terbesar dengan fasilitas kolam renang dan
lapangan golf.
Di Salabintana terdapat Air
Terjun Cibeureum, tingginya 70 meter dan Air Terjun Curug Sawer tingginya 30
meter yang merupakan air terjun tertinggi dan terindah dikawasan TNGP.
Kalau kita ingin menikmati
pemandangan yang indah di Situ Gunung, dari Sukabumi kita naik angkot No.8
sejauh 4 km ke Cisaat dan dari Cisaat naik jurusan Cijagung sejauh 8 km. Dari
sini kita perlu berjalan 1,5 km, atau dengan ojeg untuk sampai dipinggir danau.
Untuk mencapai Salabintana, dari
terminal Sukabumi kita naik angkot turun di Bhayangkara, dilanjutkan dengan
angkot jurusan Salabintana dan turun di hotel Salabintana. Kita harus berjalan
lagi 45 menit melintasi jalan setapak dan perkebunan the ‘ Goalpara ‘, untuk
mencapai Pos Resort TNGP Salabintana. Pos ini bisa dicapai langsung dengan
mobil, atau dari Sukabumi kita bisa mencarter angkot. Dekat pos terdapat Bumi
Perkemahan dan yang sangat menarik adalah Air Terjun Salabintana, yang
merupakan air terjun paling tinggi dikawasan TNGP.
Setelah melapor ke Pos Pesort
TNGP Salabintana, kita mulai mendaki melalui hutan alam selama 20 menit dan sampai
di Pos Citinggar ( 1.000 m.dpl ). Selanjutnya jalan mulai menanjak dan curam,
dan kita akan melewati Citinggar Barat ( 1.175 m.dpl ). Dari sini medan semakin
curam, dan kita melalui daerah dimana sekarang terdapat longsoran, Cigeber (
1.300 m.dpl ) dan akan sampai di Cileutik ( 1.500 m.dpl ). Dari Pos Salabintana
menuju Cileutik ini diperlukan waktu 5-6 jam, dan diperlukan 4 jam lagi melalui
punggungan lereng selatan yang berbatu, untuk sampai dipunggungan antara Gunung
Gede dan Gunung Gumuruh. Dari punggungan ini kita turun dengan elevasi sekitar
200 m untuk mencapai Alun-alun Surya Kencana.
Catatan :
Jalur yang dianjurkan adalah Cibodas – Kandang Badak – Gunung Pangrango
– Kandang Badak – Gunung Gede – Alun-alun Surya Kencana – Gunung Putri , dan berkemah
di Kandang Badak atau Alun-alun Surya Kencana. Total perjalanan adalah 19 jam,
dan sebaiknya berangkat sepagi mungkin dari Cibodas ( jam 05.00 WIB ). Dengan
meleati jalur Gunung Putri ini kita akan menghindari kebosanan pada waktu
turun, dan sekaligus mengenal jalur, untuk pendakian dikesempatan lain. Jalur
salabintana juga bisa dipilih, tetapi jaraknya lebih jauh, sulit dan berbahaya
bila belum berpengalaman atau tidak dipandu. Untuk pendaki Gunung Gede –
Pangrango terlebih dahulu kita meminta ijin dan membeli tanda masuk di Taman
Nasional Gunung Gede – Pangrango di Cibodas, dengan alamat : Jl. Raya Cibodas –
Jawa Barat Tlp/Fax.No.0255-512776, atau Pos Resort TNGP di Cibodas, Gunung
Putri atau Salabintana. Sebisa mungkin kita sudah mengurus ijin sebelum hari
pendakian, atau maksimal 3 hari sebelum pendakian pada jam kerja.
Guna mengurangi resiko dan lebih menikmati pendakian, lebih baik
gunakan Pemandu, atau porter yang merangkap pemandu, tarifnya terjangkau.
Dijalur pendakian, banyak simpangan jalan setapak yang memungkinkan kita
tersesat.
By : Gollert Grippa
Sumber Grippa Expedition Kabut Badai 1992, Joko Glemboh Puriadi dan
Kodama Shigeru
0 comments:
Posting Komentar