Sabtu, 10 November 2012
MAKNA PENCINTA ALAM
PENCINTA
ALAM
Seandainya pohon
bisa memberontak dan bicara tentunya ia bakal menjerit ketika ditebang,
seadainya satwa liar itu bisa bicara tentunya ia bakal menyelamatkan hidupnya,
namun kita sebagai manusia punya mulut, hati, telinga, otak malah diam saja
melihat, mendengar jeritan-jeritan alam yang rusak ditangan kerakusan spesies
manusia seperti kita ini. Apakah kita bangga dengan kekuasaan kita sendiri
sementara kita telah melakukan bunuh diri secara perlahan bersama-sama oleh
perbuatan kita sendiri.
Sebelum kita membahas
pencinta alam dan kegiatannya mari kita pahami betul apa epistemologi dari
“Pencinta Alam”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Cinta mempunyai
empat makna, yakni, [1] ‘suka sekali’ ; ‘sayang benar’ ; [2] ‘kasih sekali’ ;
terpikat’ ; terpikat ; [3] ‘ingin sekali’ ; berharap sekali ; ‘rindu’ ; dan [4]
‘susah hati ; risau’ (1993 -190). Yang artinya pencinta diberi makna ‘orang
yang suka akan’ (h191). Selain itu kata alam yang diserap dari bahasa Arab, di
Indonesia berkembang sehingga mempunyai tujuh makna. Ketujuh makna itu ialah
[1] ‘segala ada yang dilangit dan dibumi’ ; [2] ‘lingkungan dan kehidupan’ ;
[3] ‘segala sesuatu yang termasuk dalam satu lingkungan dan dianggap satu
lingkungan dan dianggap sebagai satu keutuhan’ [4] ‘segala daya yang menyebabkan
terjadinya dan seakan-akan mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini [5]
‘yang bukan buatan manusia’ ; [6] ‘dunia’ ; dan [7] ‘kerajaan ; daerah ; negeri
‘ (h.22). Kalau kedua kata tersebut digabung maka arti dari pencinta alam
adalah ‘orang yang sangat suka akan alam’.
Selasa, 06 November 2012
GUNUNG CIREMAI
GUNUNG CIREMAI ( 3.078 m.dpl )
Gunung Ciremai merupakan gunung berapi yang masih
aktif dan bertepi starto. Memiliki dua
kawah utama, Kawah Barat dan Kawah Timur, serta kawah letusan kecil Gua Walet.
Gunung ini memiliki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan
gunung-gunung lainnya di pulau jawa, seperti juga Gunung Slamet, gunung ini
terpisah dari gunung-gunung tinggi lainnya, tetapi gunung Ciremai ini lebih
dekat dengan laut jawa. Kegiatannya yang terakhir tercatat pada tahun 1973,
berupa gempa tektonik yang cukup kuat.
Gunung Ciremai merupakan gunung
tertinggi di Jawa Barat. Dapat didaki dari arah timur melalui Linggarjati (580
m.dpl), dari arah selatan melalui Palutungan (1.227 m.dpl), dari arah barat
melalui Maja ( lewat Apui dan lewat Argalingga ). Jalur Linggarjati dan jalur
Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang
dianjurkan oleh pihak Perhutani pengelola kawasan hutan disekitar Gunung
Ciremai.
Desa Linggarjati ini terdapat
penginapan yang bertarif mahal ( Hotel Linggarjati Tlp.0232-63185, Pasanggrahan
dikawasan Taman Wisata Linggarjati Indah Tlp. 0232-63188 dan Siliwangi Park
resort Tlp. 0232-53006 ). Walau begitu kita bisa dengan mudah mendapatkan tempat
bermalam di balai desa atau dirumah-rumah penduduk, dengan biaya sukarela
saja. Walaupun warung-warung juga
tersedia, bila bermalam dirumah-rumah penduduk ini, kita bisa memasak sendiri.
Desa Linggarjati merupakan desa
yang bersejarah, dimana kita bisa mengunjungi Gedung Linggarjati, yang
dijadikan museum untuk mengenang perjanjian Linggarjati yang dilaksanakan tahun
1946. Setelah pendakian, bila ingin menikmati air panas yang alami, kita bisa
menuju desa Sangkan Hurip, ± 4km kea rah timur LInggarjati, dimana terdapat
pemandian air panas yang mengandung yodium,
berbeda dengan tempat lain yang biasanya mengandung belerang. Kita juga
berwisata di Taman Wisata Linggarjati Indah, dimana tersedia fasilitas kolam
renang.
JALUR LINGGARJATI (
Kuningan )
Jalur pendakian dari Linggarjati ini sangat jelas, karenanya menjadi
pilihan utama para pendaki. Disbanding dengan jalur lain, jalur Palutungan
misalnya, jalur Linggarjati ini lebih curam dan sulit, dengan kemiringan sampai
70 derajat. Dijalur ini air hanya terdapat di Cibunar.
Dari desa Linggarjati berjalan
lerus, kurang lebih ½ jam, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, kita akan
sampai di Cibunar (750 m.dpl).
Disini kita menjumpai jalan bercabang, kearah kiri menuju sumber air dan lurus
kearah puncak. Kalau tidak bermalam di desa Linggarjati, kita bisa berkemah di
Cibunar ini, namun jangan kaget bila berkemah di Cibunar kadang setiap malam
suka ada suara tertawa diatas pohon, tapi jangan takut itu hanya seekor burung
hantu yang bisa menirukan suara tertawa manusia. Persediaan air hendaknya
dipersiapkan disini untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada
lagi mata air.
Sabtu, 03 November 2012
GUNUNG GEDE - PANGRANGO
GUNUNG GEDE (
2.958m.dpl ) DAN GUNUNG PANGRANGO ( 3.019m.dpl )
Gunung Gede dan Gunung Pangrango terletak di
Jawa Barat, dan dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP),
yang didirikan pada tanggal 6 Maret 1980, yang meliputi areal seluas 15.196 ha.
Puncak-puncaknya terlihat dari Cibodas, Cianjur dan Sukabumi. Gunung Pangrango
berbentuk segitiga runcing dan merupakan gunung api yang sudah mati, sedangkan
Gunung Gede, yang merupakan gunung berjenis Strato, berbentuk kubah dan
merupakan gunung api yang masih aktif.
Berwisata ke Taman Nasional
Gede-Pangrango ini merupakan wisata alam yang sangat menyenangkan. Selain
wisata pendakian, kita bisa menjumpai banyak air terjun, hutan alam, kawah
berapi, padang bunga Eidelweis Jawa, Taman bung Cibodas, sumber air panas dan
juga wisata pengamatan burung. Kawasan TNGP dijumpai tak kurang 300 lebih jenis
burung, mendekati duapertiga dari jenis burung yang ada di Jawa.
Gunung Gede-Pangrango termasuk gunung-gunung
yang sering didaki, karena transportasinya yang mudah serta dekat dengan
Bandung dan Jakarta. Gunung Gede dan Gunung Pangrango dapat dicapai dari Cibodas,
Gunung Putri ( Sukatani-Cipanas), serta dari Salabintana di Sukabumi. Jalur
pendakian dari Cibodas adalah jalur yang paling popular, dan jalur gunung Putri
adalah jalur terdekat ke gunung Gede, sementara jalur Salabintana yang
merupakan jalur terpanjang dan tersulit. Bagi pendaki diusahakan agar tidak
melewati jalur ini karena rawan longsor.
Kamis, 25 Oktober 2012
GUNUNG BERAPI DI INDONESIA
Gunung api atau yang lebih lazim
disebut dengan Gunung Berapi, merupakan gunung yang masih aktif melakukan
aktivitas letusan atau suatu permukaan bumi yang menonjol yang mempunyai
kekuatan dari dalam untuk mengeluarkan material yang terkandung didalamnya yang
disertai dengan awan panas. Letusan gunung api sudah lama dikenal. Penemuan
fosil manusia purba yang tertimbun oleh batuan sisa gunung api yang pernah
meletus pada jaman dahulu dapat menjadi suatu bahan bukti akan hal tersebut.
Letusan gunung api merupakan
suatu gejala alam yang menakutkan dan amat berbahaya. Kepunahan sekelompok
manusia dan kehidupannya pada masa lampau seringkali disebabkan bencana alam
yang hebat, diantaranya gunung api. Hal ini ditunjukan ditemukannya fosil-fosil
manusia purba dan peninggalan-peninggalan zaman purbakala yang tertumpuk batuan
dan tanah.
Walaupun gunung api merupakan
sumber dari bahaya yang besar, yang merugikan tetapi dilain hal gunung api juga
memberi banyak manfaat. Lapukan batuan gunung api mendatangkan kesuburan bagi
tanaman, mineral-mineral yang masih segar yang membawa abu gunung api,
seolah-olah merupakan pupuk yang tak henti-hentinya ditabur dari langit. Selain
kesuburan tanah, gunung api juga mempunyai arti penting bagi kehidupan .
- Sebagai Tempat Wisata, Gunung api mampu menyuguhkan kepada kita keadaan alam yang unik. Topografinya yang menjulang memberikan kepada kita pemandangan yang luas didaerah sekitarnya. Contohnya gunung Bromo, matahari terbit disini amat menakjubkan karena dapat dipandang lepas dari ketinggian, lalu dipuncak gunung api kita bisa menyaksikan alam yang gersang, berbatu-batu, alam yang keras. Sangat berbeda dengan pemandangan yang lembut, yang terdapat disekitarnya. Dikaki dan lereng gunung api lubang kawah yang manganga yang ditingkahi dengan letupan-letupan yang tak kenal henti membuat setiap insan bergetar, bau belerang yang menyeruak kesegaran hawa pegunungan akan memberikan kenangan tersendiri kepada setiap pendaki atau wisatawan.
Jumat, 12 Oktober 2012
Angkatan 3 "GUA PAWON"
Angkatan Ke-3 Pencinta Alam SWA GRIPPA Dengan Nama Angkatan " GUA PAWON "
GUA PAWON diambil dari nama sebuah gua yang terletak di wilayah padalarang, tepatnya di sebuah gunung batu padalarang dimana lokasi tersebut tempat para pencinta alam melaksanakan kegiatan alam bebas untuk panjat tebing, kegiatan Pradik & Diklatdas dimulai Tgl. 08 s/d 20 Desember 1993, jumlah peserta didik sebanyak 22 orang, sehubungan dengan sesuatu hal 12 orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan, sehingga peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA sebanyak 10 orang diantaranya :
- Arif Setiawan, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Kukuh " Nrp. SG.03-036/GP-93
- Usen Nugraha, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chodeath " Nrp.SG.03-037/GP-93
- Yeni Herawati, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Shaluth " Nrp.SG.03-038/GP-93
- Lili Firdianty, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Thandu " Nrp.SG.03-039/GP-93
- Didin Muhyidin, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ngengesh "Nrp.SG.03-040/GP-93
- Sofhian Abd. S, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Olabh "Nrp.SG.03-041/GP-93
- Yayah Mintarsih, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lecceth " Nrp.SG.03-042/GP-93
- Joko Prastowo, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Khodja " Nrp. SG.03-043/GP-93
- Asep Hermansyah, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chepoth " Nrp. SG.03-044/GP-93
- Haris Sobirin, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Loekoeth " Nrp.SG.03-045/GP-93
Demikianlah sekilas info tentang angkatan ke-3 " GUA PAWON " Pencinta Alam SWA GRIPPA, salam lestari buat kurawa GUA PAWON.
By Gollert 027
Kamis, 11 Oktober 2012
Angkatan 2 "KABUT BADAI"
Angkatan Ke-2 Pencinta Alam SWA GRIPPA Meliputi Dua Gelombang / Angkatan.
Angkatan pertama pada angkatan 2 Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " KABUT BIRU / BADAI " yang pada saat itu kegiatan pendidikan dasar dari hari pertama sampai akhir diselimuti guyuran hujan deras yang disertai kabut dan badai, Pradik & Diklatdas dilaksanakan pada Tgl. 8 s/d 24 November 1992, dengan diikuti peserta didik sebanyak 15 orang, namun pada kesempatan pendidikan lapangan 5 orang peserta didik mengundurkan diri sehingga yg mengikuti tinggal 10 orang, karena sesuatu hal di akhir masa Diklatdas satu orang peserta didik tidak bisa melanjutkan pendidikan pula, sehingga jumlah peserta tinggal 9 Orang, adapun peserta didik yang lolos menjadi anggota SWA GRIPPA antara lain :
- Yudi Aprl, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Gollert " Nrp. SG.02-027/KB-92
- Ikhsan Sukri, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Cheriel " Nrp. SG.02-023/KB-92
- Ahmad Syam, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ogox's " Nrp. SG.02-024/KB-92
- Andri Siregar, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ageum " Nrp. SG.02-026/KB-92
- Dadan Hamdani, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Nashib " Nrp. SG.02-030/KB-92
- Siti Maelah, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bunga " Nrp. SG.02-031/KB-92
- Sulaeman, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Keraks " Nrp. SG.02-032/KB-92
- Dolen Tambunan, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Onzay " Nrp. SG.02-034/KB-9
Angkatan kedua pada angkatan 2 Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " BRINGIN TUNGGAL " yang pada saat itu kegiatan pendidikan dasar seluruh siswa didik mengalami kesurupan di lokasi dimana terdapat sebuah pohon beringin besar tua, lokasi tersebut berada di kaki gunung Burangrang, yaitu daerah " Legok Haji ", Pradik & Diklatdas dilaksanakan pada Tgl. 9 s/d 24 Januari 1993, dengan diikuti peserta didik sebanyak 10 orang, namun yang berhasil / lolos menjadi anggota SWA GRIPPA sebanyak 5 orang, diantaranya :
- Sutanto, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chimeuy " Nrp. SG.02-028/BT-92
- Rahmat Solihin, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lecke " Nrp. SG.02-025/BT-92
- M. Mulya Sujana, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Djarink " Nrp. SG.02-035/BT-92
- Evy Sulvianto, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Allay " Nrp. SG.02-033/BT-92
- Siti Rokayah, dengan nama rimba SWA GRIPPA " Gheret " Nrp. SG.02-029/BT-92
Begitulah kawan sekilas info angkatan ke-2 Pencinta Alam SWA GRIPPA, " Kabut Badai & Bringin Tunggal ".
Salam Rimba buat angkata ke-2 Grippa.
By : Gollert
Jumat, 28 September 2012
Rita Ruby Hartland
Salam rimba Lur! Suara adiknya Yan Hartland nih
Pendaki gunung sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
Memproklamirkan dirimu pencinta alam
sementara maknanya belum kau miliki
[Reff:]
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
disana kutemui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu-batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang pernah takayal
hanya untuk mengumunkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar benderamu
Oh.. alam korban ke-aku-an
Oh.. alam korban keangkuhan
maafkan mereka yang tak mau mengerti
arti kehidupan\
By : Gollert
Langganan:
Postingan (Atom)