GUNUNG CIREMAI ( 3.078 m.dpl )
Gunung Ciremai merupakan gunung berapi yang masih
aktif dan bertepi starto. Memiliki dua
kawah utama, Kawah Barat dan Kawah Timur, serta kawah letusan kecil Gua Walet.
Gunung ini memiliki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan
gunung-gunung lainnya di pulau jawa, seperti juga Gunung Slamet, gunung ini
terpisah dari gunung-gunung tinggi lainnya, tetapi gunung Ciremai ini lebih
dekat dengan laut jawa. Kegiatannya yang terakhir tercatat pada tahun 1973,
berupa gempa tektonik yang cukup kuat.
Gunung Ciremai merupakan gunung
tertinggi di Jawa Barat. Dapat didaki dari arah timur melalui Linggarjati (580
m.dpl), dari arah selatan melalui Palutungan (1.227 m.dpl), dari arah barat
melalui Maja ( lewat Apui dan lewat Argalingga ). Jalur Linggarjati dan jalur
Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang
dianjurkan oleh pihak Perhutani pengelola kawasan hutan disekitar Gunung
Ciremai.
Desa Linggarjati ini terdapat
penginapan yang bertarif mahal ( Hotel Linggarjati Tlp.0232-63185, Pasanggrahan
dikawasan Taman Wisata Linggarjati Indah Tlp. 0232-63188 dan Siliwangi Park
resort Tlp. 0232-53006 ). Walau begitu kita bisa dengan mudah mendapatkan tempat
bermalam di balai desa atau dirumah-rumah penduduk, dengan biaya sukarela
saja. Walaupun warung-warung juga
tersedia, bila bermalam dirumah-rumah penduduk ini, kita bisa memasak sendiri.
Desa Linggarjati merupakan desa
yang bersejarah, dimana kita bisa mengunjungi Gedung Linggarjati, yang
dijadikan museum untuk mengenang perjanjian Linggarjati yang dilaksanakan tahun
1946. Setelah pendakian, bila ingin menikmati air panas yang alami, kita bisa
menuju desa Sangkan Hurip, ± 4km kea rah timur LInggarjati, dimana terdapat
pemandian air panas yang mengandung yodium,
berbeda dengan tempat lain yang biasanya mengandung belerang. Kita juga
berwisata di Taman Wisata Linggarjati Indah, dimana tersedia fasilitas kolam
renang.
JALUR LINGGARJATI (
Kuningan )
Jalur pendakian dari Linggarjati ini sangat jelas, karenanya menjadi
pilihan utama para pendaki. Disbanding dengan jalur lain, jalur Palutungan
misalnya, jalur Linggarjati ini lebih curam dan sulit, dengan kemiringan sampai
70 derajat. Dijalur ini air hanya terdapat di Cibunar.
Dari desa Linggarjati berjalan
lerus, kurang lebih ½ jam, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, kita akan
sampai di Cibunar (750 m.dpl).
Disini kita menjumpai jalan bercabang, kearah kiri menuju sumber air dan lurus
kearah puncak. Kalau tidak bermalam di desa Linggarjati, kita bisa berkemah di
Cibunar ini, namun jangan kaget bila berkemah di Cibunar kadang setiap malam
suka ada suara tertawa diatas pohon, tapi jangan takut itu hanya seekor burung
hantu yang bisa menirukan suara tertawa manusia. Persediaan air hendaknya
dipersiapkan disini untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada
lagi mata air.