Random Post

SWA GRIPPA Adalah Organisasi Pencinta Alam Yg. Mempunyai Jiwa Kemandirian Dan Peduli Terhadap Sosial Kemasyarakatan Juga Lingkungan

About The Author

Selamat Datang Di Blog Keluarga Besar Pencinta Alam SWA GRIPPA
SWA GRIPPA LOGO, SWA GRIPPA LOGO KBPSG, KBPSG Gondrong Grippa, Gondrong Grippa Herry Alam, Dewan Pembina Grippa Grippa Bunglon Hideung, Angkata Pertama Gua Pawon, Gua Pawon Angkatan Halimun Sayang Kaak, Halimun Sayang Kaak Boy,Gol,Lan, Instruktur Handal Grippa Halimun Sayang Kaak Gollert Grippa, Gollert Grippa Grippa Style, Grippa Style Light Grippa, Light Grippa

WARTA BERITA

« »
« »
« »
Get this widget

Musikku

Minggu, 02 Juni 2013

Pengenalan Navigasi


Navigasi Darat 

Navigasi Darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. 

Pekerjaan Navigasi Darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection, perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat. 



Persiapan 
Persiapan yang harus dilakukan dalam proses Pengaplikasian Navigasi Darat, Yakni Sebagai Berikut :
Peralatan Navigasi Darat, terdiri dari: 
1.    Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah :
  • N (north = utara), 
  • S (south = selatan), 
  • E (east = timur) dan 
  • W (west = barat),
Arah mata angin lainnya yaitu :
  • NE (north east = timur laut), 
  • SE (south east = Tenggara), 
  • SW (south west = barat daya) dan ' 
  • NW (north west = barat laut). 


Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua dimensi dengan perbandiangan skala tertentu. Jenis-jenis peta terdiri dari peta teknis, peta topografi dan peta ikhtisat/geografi/wilayah. Bagian-bagian peta antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda, dan deklinasi magnetis. - GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri dari beberapa satelit dan stasiun bumi. Fungsinya adalah menentukan lokasi, navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain), tracking (memonitor pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh permukaan bumi, dan menetukan waktu yang tepat di tempat manapun.
  • Menentukan arah tanpa alat navigasi Selain mengguanakan alat-alat navigasi, kita juga dapat menggunakan arah mata angin dengan tanda-tanda alam dan buatan, yaitu: - tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan dan rasi bintang - tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan dan kompas sendiri dari jarum/silet yang bermagnet dan diletakkan di atas permukaan air - flora-fauna: tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat lumut-lumutan Parmelia sp. dan Politrichum sp. biasanya hidup lebih baik (lebat) pada bagian barat pohon tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan 

  • Mecegah dan menanggulangi keadaan tersesat Tersesat adalah hilangnya orientasi, tidak dapat mengetahui posisi yang sebenarnya dan arah yang akan dituju. Hal tersebut biasanya karena berjalan pada malam hari, tidak cukup sering menggunakan peta dan kompas dalam perjalanannya, tidak tahu titik awal pemberangkatan di peta dan melakukan potong kompas. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tersesat antara lain: 
  1. Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut 
  2. Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang dimiliki  
  3. Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap persimpangan perhatikan obyek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung   
  4. Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut jika dilihat dari arah berlawanan   
  5. Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa
  6. Gunakanlah kompas sebelum tersesat 
  7. Belajarlah membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angina
  8. Jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada pemimpin.

Pedoman yang bisa digunakan dalam Navigasi Darat apabila tersesat dengan istilah  :
S   T   O   P
Istilah STOP dapat kami artikan : 
  • S = Seating, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan
  • T = Thinking,berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi 
  • O = Observaton, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus dihindari
  • P = Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan sesuatu yang akan anda lakukan. 
  1. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat dalam Navigasi Darat adalah:
  2. Membuat tempat berlindung (shelter) dari bahaya atau cuaca buruk 
  3. Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan 
  4. Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon
  5. Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam
  6. Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak 
  7. Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun 
Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air dan lainnya
Kompas 'Navigasi Darat'








Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Karena sifat kemagnetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi).

Arah yang ditunjuk oleh jarum Kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi untuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.

Menurut kegunaan dan fungsinya Kompas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
  1. Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva. 
  2. Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma
Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi. 
Bagian – bagian Kompas antara lain :

  1.  Badan/Body kompas yaitu tempat melekatnya komponen-komponen kompas. 
  2. Jarum Kompas yang selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya.).
  3. Skala kompas, menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin. 
Cara Penggunaan Kompas : Penggunaan kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harus horozontal, maka pembacaan skala peta melalui garis fisir, sedangkan pada kompas orienteering (misal kompas silva) yang paling penting diperhatikan adalah Utara Kompas harus sejajar dengan Utara peta.

Faktor kesalahan pada sudut bacaan Kompas Penyebab dari kesalahan ini antara lain :
  1. Karena benturan dengan benda keras. 
  2. Cairan yang terdapat dalam tabung kompas membeku (pengaruh waktau atau cuaca), sehingga jarum atau piringan kompas tidak bergerak bebas. 
  3. Ada kesalahan indeks yaitu penunjuk indeks skala bacaan kompas tidak segaris lurus dengan garis penunjuk arah bacaan. 
  4. Garis penunjuk arah bacaan tidak segaris lurus dengan pisir/garis rambut pembidik objek. 
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian Kompas yaitu :
  1. Jauhkanlah dari benda-benda yang mengandung unsur logam seperti golo/parang, pisau, gunting, victorinoks, dll
  2. Jauhkan dari benda-benda elektronik seperti : TV, jam tangan, walkman, dll. 
  3. Sesama kompas dilarang saling berdekatan 
Teknik Pengunaan Kompas
Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah Azimuth dan Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkaBack Azimuth adalh kebalikan dari Azimuth.


Cara praktisnya sebagai berikut : Jika Azimuth < 180° maka Back Azimuthnya = Azimuth + 180° Jika Azimuth >180° maka Back Azimuthnya = Azimuth - 180° Untuk mempermudah melihat sudut pada peta dapat menggunakan protaktor (busur derajat) Contoh protaktor (persegi).















                Lert Grippa 027 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar