KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

KELUARGA BESAR PENCINTA ALAM MAHASISWA (PALAWA) SWA GRIPPA

SWA GRIPPA adalah organisasi pencinta alam yang mempunyai jiwa kemandirian dan peduli terhadap sosial kemasyarakatan serta lingkungan.

Grippa

Kamis, 30 Mei 2013

Jenis dan Bentuk Carabiner - Alat Panjat Tebing






Carabiner atau Biasa disebut Karbiner adalah Loop Logam yang yang didesain dalam berbagai bentuk, dan siap digunakan dengan cepat serta reversibel. Carabiner sering digunakan dalam berbagai kegiatan kepetualangan, seperti Mendaki mendaki, arboriculture, caving, berlayar, penyelamatan tali, selain itu juga digunakan dalam konstruksi, pekerjaan tali industri, dan membersihkan jendela. Carabiner ini terbuat dari dua bahan campuran keras, yakni baja dan aluminium. 


Carabiner cenderung digunakan dalam olahraga dengan berat lebih ringan daripada yang digunakan dalam aplikasi komersial dan penyelamatan tali.


Carabiner dibuat dalam beberapa bentuk Karakteristik, Seperti :
  1. Oval : Symmetric. Kebanyakan dasar dan utilitarian, juga yang paling mahal. Kurva reguler halus lembut pada peralatan dan memungkinkan reposisi mudah beban. Kerugian terbesar mereka adalah bahwa beban dibagi merata pada kedua tulang belakang yang solid yang kuat dan sumbu terjaga keamanannya lemah.

  2. D : Bentuk asimetris transfer mayoritas beban mereka ke tulang belakang, sumbu carabiner terkuat. Sedikit lebih mahal.
  3. Offset-D : Varian dari D dengan lebih asimetri, memungkinkan untuk membuka gerbang lebih luas. Masih lebih mahal.
  4. Pear / HMS : Specialized oversized offset-D yang digunakan dalam belaying . Paling mahal dan terberat carabiner.
Selain Carabiner dibuat dalam berbagai Bentuk, Alat ini juga dibuat dalam 2 jenis, Menurut Fungsinya, Yakni :
  1. Tanpa Pengunci / Non Screw
  • Non Screw Carabiner ini memiliki gerbang ayun bermunculan yang menerima tali, sling anyaman, atau perangkat keras lainnya. Pemanjat tebing sering menghubungkan dua Tanpa Pengunci carabiner dengan panjang pendek web nilon untuk membuat QuickDraw
Tiga jenis gerbang yang umum:
  • Gerbang Lurus: Yang paling paling utilitarian, dan karenanya populer

  •  Bent gerbang: Gerbang melengkung memungkinkan untuk kliping mudah masuk dan keluar dalam situasi khusus, seperti menghubungkan tali ke sebuah QuickDraw.

Kekuatan gerbang tetap sejajar dengan lurus-gerbang carabiner.
  •  Gerbang kawat: Jenis ringan, dengan kekuatan kurang lebih sama dengan yang lain, yang memungkinkan lebih banyak dilakukan untuk berat tertentu.


 Gerbang kawat kurang rentan terhadap icing up dari gerbang padat, keuntungan dalam gunung Alpine dan es naik. Massa gerbang berkurang membuat bal kawat mereka kurang rentan terhadap 'mengipas gerbang,' sebuah kondisi berbahaya yang diciptakan oleh pasukan dampak teratur dihasilkan oleh tali memanjat atau kontak dengan permukaan keras di mana jatuh sejenak membuka pintu gerbang (dan keduanya menurunkan kekuatan putus dengan carabiner ketika terbuka dan berpotensi memungkinkan tali untuk melarikan diri)





2.  Pengunci/Screw
Carabiner Screw memiliki bentuk umum yang sama sebagai non-locking carabiner, tetapi memiliki lengan tambahan mengamankan gerbang. Ini lengan dapat berupa ulir ("sekrup-kunci") atau pegas ("twist-kunci").





  • Carabiner Pengunci Sekrup 


Memiliki lengan berulir melalui gerbang yang harus terlibat dan terlepas secara manual. Mereka memiliki bagian yang bergerak lebih sedikit dibandingkan pegas mekanisme, kurang rentan terhadap rusak karena kontaminasi atau kelelahan komponen, lebih mudah untuk menggunakan satu tangan. Mereka, bagaimanapun, membutuhkan usaha yang lebih total dan lebih memakan waktu dibanding twist-kunci.

  •  Carabiner Pengunci Pegas

PegasMemiliki lengan keamanan yang harus diputar secara manual untuk melepaskan diri, tetapi mata ditutup secara otomatis pada rilis. Mereka menawarkan keuntungan dari re-menarik tanpa input pengguna tambahan, tapi menjadi musim semi-dimuat rentan terhadap kelelahan baik musim semi dan mekanisme mereka lebih kompleks menjadi keras kepala dari kotoran, es, atau kontaminasi lainnya. Mereka juga sulit untuk terlibat sarung tangan satu tangan dan dengan on.













                        Lert. Grippa 027



Rabu, 29 Mei 2013

Peralatan Panjat Tebing







Peralatan Panjat Tebing atau Alat yang digunakan dalam Aktifitas Rock Climbing saat ini sudah berkembang pesat baik dari sisi Kualitas maupun dari segi kuantitas, perkembangan itu dapat dilihat dari maraknya Galery atau Tokoh yang menjual berbagai macam peralatan Adventure yang tentunya didalamnya terdapat juga Peralatan Panjat Tebing. Membeludaknya Peralatan Panjat Tebing tersebut memberikan dampak secara langsung terhadap perkembangan kegiatan Kepecinta Alaman di indonesia.










Peralatan Panjat Tebing  yang biasanya digunakan secara umum dalam Aktiftas Rock Climbing dibagi dalam dua, yakni :
1. Peralatan Non Logam 
    Peralatan Non Logam umumnya terbuat dari bahan serat Sintesis seperti : Nylon 6, Spectra
    Misalnya : Harnes, Sling, Flootloop, Chalkbag, Protektor.
2. Peralatan Logam
    Peralatan Logam ini dibagi lagi berdasarkan bahan Bakunya, yaitu :
  • Peralatan yang dibuat dari besi basa, seperti Piton Mailon Rapide
  • Peralatan yang terbuat dari Logam campuran seperti Aluminium Alloy. Misalnya Carbiner, Pulay

Umumnya Peralatan Umum yang digunakan Sebagai Peralatan Pribadi , Yakni Harnes, SRT set, Head Lamp dan peralatan Tali Temali (Karmantel dan webing), Beberapa Peralatan Panjat Tebing yang dibagi Menurut fungsinya Yakni :
  • Tali Karmantel berfungsi untuk melindungi pendaki dari kemungkinan Jatuh sampai menyentuh atanah atau biasanya disebut Freefall. Karmantel dibagi dalam beberapa jenis, seperti :(Tali serat alam, Hawser laid, Core dan Sheat Rope). Karmantel juga dibedakan menjadi dua bagian dilihat dari bahannya, seperti Karmantel elastis dan Dinamis.


  • Harnes berfungsi sebagai pengaman  tubuh dan mengurangi rasa sakit saat hendak memanjat dibandingkan dengan menggunakan Harnes Buat seperti Webing dll. Harnes dibagi menjadi beberapa jenis, seperti Harnes Full Body, Seat Harnes dan Harnes Webing.


  • Calkbag dan Magnesium berfungsi sebagai temapt penyimpanan Mangnesium, sedangkan mangnesium berfungsi sebgai perekat atau biasanya disebut Tepung anti keringat , dimana digunakan sebelum memenjat agar tangan tidak keringat saat memanjat.


  • Shoes/Sepatu berfungsi sebagai alas kaki dan pengaman saat memanjat agar kaki tidak sakit saat menginjak atau berpijak pada point atau dinding yang tajam atau licin.


  • Carbiner / Cinci Kait, Berfungsi sebagi alat yang menghubungkan peralatan yang satu dengan peralatn yang lainya, sehingga sewaktu dilepas akan lebih memudahkan, Carbiner ini dibagi dalam beberapa bentuk, seperti Carbiner Oval, Delta, Screw (Ulir), Non Screw dan Otomatis.


  • Mailon Rapid, adalah sebuah carbiner fungsinya sama dengan Carbiner Umum lainya, hanya Carbiner ini biasanya digunakan dalam kegiatan penelusuran Gua, Alat ini terbuat dari Aluminium Alloy, dibagi berdasarkan bentuknya, yakni : Oval, Delta dan Half Moon / Semi Circular.

  • Ascender , merupakan peralatan mekanik yang digunakan sebagai alat untuk Menaiki suatu lintasan tali, serta dapat juga digunakan selain Menaiki lintasan dalam kondisi tertentu. Peralatn ini di bagi menjadi 2 bagian, yakni , Menurut Peganganya : Heandle Ascender ( SRT, Petzl Expedition dan Ascention)  dan Non Heandle Ascender ( Petzl Basic, Croll, Gibbs Shunt).Menurut Prinsip Kerja Gigi/Camnya :Sprung Cam (Petz Basic dan Croll) dan Cam Loaded (Gibbs Shunt dan Hiebler).
  • Descender meruapak peralatan yang digunakan untuk menuruni tali. Cara menuruni tali tersebut biasanya disebut descendering atau Abseiling Rappeling. Yang berfungsi menaha laju alat dengan tali. Descender dibagi menjadi Dua macam berdasarkan cara kerjanya , yakni Bekerja Automatis seperti, Autstp, Ewis dan Bekerja Manual.


Peralatan Panjat Tebing diatas hanyalah sebagian saja, yang biasa atau umum digunakan dalam Panjat Tebing atau Rock Climbing. jika melihat dari Sejarah Rock Climbing tentunya Peralatan Panjat Tebing pun juga semakin banyak dan semakin Modern.






                          
Lert 027

Sumber : Grippa Doc.
              Tupai Climbers Mapala Teknisi UNM




Kamis, 23 Mei 2013

Istilah dalam Kegiatan Panjat Tebing

Ada beberapa Istilah - Istilah dalam Kegiatan Panjat Tebing yang tentunya sangat penting untuk di ketahui apalagi bagi para Climber baik itu pemula maupun yang sekedar Gemar melakukan Aktifitas Panjat Tebing.

Adapun Istilah - Istilah dalam Kegiatan Panjat Tebing tersebut, Yakni :
  • Aid Climbing ; Suatu tehnik memanjat tebing dengan menggunakan alat-alat untuk menambah ketinggian. Seperti ascender, tali statis, stirrup dan lainnya.
  • Cheater Stick ; Dapat secara kasar sebagi si tongkat curang. adalah sejenis pengait yang dapat dihubungkan dengan dengan runner/carabinner, dengan begini pemanjat dapat melewatkan beberapa pengaman tetap (hanger)
  • Chiken Bolt ; Baut yang ditempatkan oleh pemanjat awal, karena tak cukup berani memanjat suatu bagian tebing tertentu tanpa tambahan baut tebing.
  • Cow's Tail ; Sling webbing atau prusik. ujung satunya dikaitkan pada harness, ujung lainnnya dapat dikaitkan pada runner/hanger untuk beristirahat
  • Daisy Chin ; Webbing sepanjang lebih kurang 1 m, yang dijahit dan mempunyai beberapa loop sepanjang selebar 5 cm. Berguna untuk membebaskan runner dengan mengaitkannnya pada runner. Kelebihannnya jarak dari runner, dapat diatur sesuai kebutuhan.
  • Expanding ; Bentuk permukaan batuan tebing, biasnya berupa serpihanyang meregang atau bergerak ketika pengaman yang terpasang terbebani
  • Hanging Belay : Mengamankan pemanjat secara menggantung, disebabkan karena tak adanya teras pada tebing
  • Hauling : Menaikkan atau menurunkan peralatan dengan sistem katrol menggunakan pulley. Biasanya dilakukan dalm multipitch climbing, setelah leader menyelesaikan satu tahapan pemanjatan
  • Jugging : Umum disebut ascending /prusikking. Tehnik meniti tali dengan ascender.
  • Jump Testing : Metode menguji pengaman/runner yang telah terpasang. Caranya dengan menempatkan etrir/stirrup pada pengaman, kemudian injak loop terakhir, sentakkan dengan lompatan-lompatan kecil
  • Manky/Dicey : Batu atau piton yang goyah dam membahayakan.

  • Pendulum : Gerakan mengayun secara horisontal. Umumnya untuk perpindahan dari sisi tebing ke sisi sampingnya, dikarenakan tak ada lagi cacat batuan yang bisa dijadikan tumpuan pemanjatan.
  • Portaledge : Sejenis velbed, yang digantung pada pengaman/hanger. Berguna untuk beristirahat
  • Rivet : Sejenis sekrup dari baja, ditempatkan (diketuk dengan palu tebing) ke dalam lubang tebing yang datar, untuk menjepi rivet hanger. Lebih efesien dari baut tebing, namun tak cukup aman dan kuat
  • Rivet Hanger : Kabel baja berbentuk dua loop yang menyilang, dikaitkan pada rivet (baut tebing)
  • Rurp : Singkatan dari Realized Ultimate Reality Piton. Sebentuk baja tipis sebesar perangko. Dipasang pada celah sempit dan dangkal.
  • Siege Tactic : Tehnik pemanjatan multipitch (banyak tahapan) menggunakan tali tetap (fixed rope). Pada sistem ini perintis jalur dapat turun dan bermalam. Lalu melakukan jugging/prusikking sampai titik terakhir yang dicapai, kemudian melakukan lead climber lagi.
  • Single Push Tactic ; Kebalikan dari Siege Tactic, dimana pemanjat bermalam pada titik terkahir, lalu meneruskannnya
  • Stacking : Mengganjal /menumpuk beberapa piton, berlawanan arah. Ini dilakukan karena celah terlalu lebar untuk satu piton dan tak ada lagi titik yang dapat dijadikan tumpuan pengaman
  • Tag Line : Tali yang digunakan untuk mengendalikan haul bag (tas yang digunakan untuk membawa peralatan) saat melakukan tehnik hauling
  • Tension Traverse : Memanjat bebas ke arah samping dengan menegangkan (tension) tali panjat
  • Tie-Off : Webbing 0,5 inch yang dibuat lingkaran pendek untuk dikaitkan pada piton yang masuk seluruhnya ke dalam celah tebing. Sedang piton yang dilingkari disebut tied-off
  • Tenching : Membor atau memahat pada sudut tebing yang polos (blank) untuk menempatkan alluminium head atau copperhead
  • Zippering : Pemanjat terjatuh dan sebarisan pengaman/ runner tercabut atau terlepas dari posisinya
 


                       By : Gollert 027
http://www.facebook.com/KeluargaBesarPencintaAlamSwaGrippa?ref=hl

Sumber : Grippa Doc.
              Tupai Climbers Mapala Teknisi UNM