Random Post

SWA GRIPPA Adalah Organisasi Pencinta Alam Yg. Mempunyai Jiwa Kemandirian Dan Peduli Terhadap Sosial Kemasyarakatan Juga Lingkungan

About The Author

Selamat Datang Di Blog Keluarga Besar Pencinta Alam SWA GRIPPA
SWA GRIPPA LOGO, SWA GRIPPA LOGO KBPSG, KBPSG Gondrong Grippa, Gondrong Grippa Herry Alam, Dewan Pembina Grippa Grippa Bunglon Hideung, Angkata Pertama Gua Pawon, Gua Pawon Angkatan Halimun Sayang Kaak, Halimun Sayang Kaak Boy,Gol,Lan, Instruktur Handal Grippa Halimun Sayang Kaak Gollert Grippa, Gollert Grippa Grippa Style, Grippa Style Light Grippa, Light Grippa

WARTA BERITA

« »
« »
« »
Get this widget

Musikku

Jumat, 28 September 2012

Rita Ruby Hartland



Salam rimba Lur! Suara adiknya Yan Hartland nih
" ALAM DAN PENCINTANYA "
Artis (Band): Rita Ruby Hartland

Pendaki gunung sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
Memproklamirkan dirimu pencinta alam
sementara maknanya belum kau miliki

[Reff:]
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
disana kutemui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
dikuliti pisaumu yang tak pernah diam

Batu-batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang pernah takayal
hanya untuk mengumunkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar benderamu

Oh.. alam korban ke-aku-an
Oh.. alam korban keangkuhan
maafkan mereka yang tak mau mengerti
arti kehidupan\

By  : Gollert

Sabtu, 15 September 2012

GRIPPA HALIMUN SAYANG KAAK


Angkatan ke VII ( Tujuh ) Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " HALIMUN SAYANG KAAK " 

Jumlah peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA diantaranya  :


  1. NUNI Y dengan nama rimba SWA GRIPPA " Keort " Nrp.SG.07-063/HS-97
  2. M. KARTIWA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chengosh " Nrp.SG.07-064/HS-97
  3. CUCU  dengan nama rimba SWA GRIPPA " Chugethor" Nrp.SG.07-065/HS-97
  4. EVA S dengan nama rimba SWA GRIPPA " Phatoxs " Nrp.SG.07-066/HS-97
  5. AWALUDIN K dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ophel " Nrp.SG.07-067/HS-97
  6. DENY S dengan nama rimba SWA GRIPPA " Buldax's"Nrp.SG.07-068/HS-97
  7. BAGUS P dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ghebort "Nrp.SG.07-069/HS-97
  8. JANA N dengan nama rimba SWA GRIPPA " Khoart "Nrp.SG.07-070/HS-97
  9. R INDRA H dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lhuthut "Nrp.SG.07-071/HS-97
  10. ASLINA dengan nama rimba SWA GRIPPA " Lobaks "Nrp.SG.07-072/HS-97
  11. WAHID dengan nama rimba SWA GRIPPA " Shilunk "Nrp.SG.07-073/HS-97
  12. SISTEM T dengan nama rimba SWA GRIPPA " Ghumash "Nrp.SG.07-074/HS-97
By  : Gollert




GRIPPA BAYANG ELANG



Angkatan ke VI ( Enam ) Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " BAYANG ELANG ", Pradik dan Diklatdas Tgl. 28 November s/d 06 Desember 1996, dengan jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan latihan dasar kepencintaalaman  sebanyak 18 ( Delapan Belas ) orang, namun sembilan orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan dasar tersebut dikarnakan sesuatu hal.

Ke Sembilan orang peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA diantaranya  :
  1. NANANG dengan nama rimba SWA GRIPPA " Apoush ", Nrp. SG.06-056/BE-96
  2. NUGRAHA. PK dengan nama rimba SWA GRIPPA " Choupour " Nrp. SG.06-057/BE-96
  3. BEBEN. SUBEHI dengan nama rimba SWA GRIPPA " Changker " Nrp.SG.06-058/BE-96
  4. ASEP SS dengan nama rimba SWA GRIPPA " Hileudh " Nrp.SG.06-059/BE-96
  5. M. ERWIN A dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bheloey " Nrp. SG.06-060/BE-96
  6. UCOK. IP dengan nama rimba SWA GRIPPA " Bhadax's " Nrp.SG.06-061/BE-96
  7. ASEP IRAWAN dengan nama rimba SWA GRIPPA " Thumbank " Nrp.SG.06-062/BE-96
  8. MARTY. S dengan nama rimba SWA GRIPPA " Criethma " Nrp.SG.06-063/BE-96
  9. KHUSNUL. K dengan nama rimba SWA GRIPPA " Amich " Nrp.SG.06-064/BE-96


By  : Gollert


GRIPPA RIMBA PAJAJARAN



Angkatan ke Empat (4) Pencinta Alam SWA GRIPPA dengan nama angkatan " RIMBA PAJAJARAN ", Pradik dan Diklatdas Tgl. 11 s/d 29 Desember 1994, dengan jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan latihan dasar kepencintaalaman sebanyak 10 ( Sepuluh ) orang, namun 7 ( Tujuh ) orang peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikan dasar tersebut dikarnakan sesuatu hal.

Ketiga peserta didik yang lolos menjadi anggota Pencinta Alam SWA GRIPPA antara lain  :


  1. TEGUH dengan nama rimba SWA GRIPPA " Zenghock ", Nrp. SG.04-046/RP-94
  2. RENY dengan nama rimba SWA GRIPPA  " Sierpiet ", Nrp. SG.04-047/RP-94
  3. DIDIT dengan nama rimba SWA GRIPPA  " Thaga ", Nrp. SG.04-048/RP-94


By  : Gollert

TIGA POLA DASAR NEGARA BARAT

( Amerika Serikat, Eropa Barat dan Eropa Timur )
  1. Pola Kontak Sosial :   Negara diawasi oleh warga negaranya.
  2. Pola Totaliter          :   Negara mengatur semua kehidupan warga negara berdasarkan kekuasaan saja.
  3. Pola Komunisme     :  Karl Mark : Partai Komunis mengatur semua kehidupan warga negaranya.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Tak  ada  kekuasaan  di  bumi  tercinta  Indonesia ,   UUD'45  menegaskan ; Bentuk  negara Indonesia  itu  " Republik ", dalam negara republik rakyatlah yang berkuasa, dan kekuasaan rakyat itu dipercayakan kepada MPR, dan untuk menjalankan kekuasan itu MPR mengangkat mandataris yang disebut " Presiden". Tugas presiden menjalankan UUD'45 dan GBHN yang dihasilkan MPR........
...Semoga amanah para pejabat di Indonesia tercinta .....Amin...

Bagaimana dengan Organisasi Pencinta Alam SWA GRIPPA ?
Organisasi Pencinta Alam SWA GRIPPA adalah organisasi kepencintaalaman yang berazaskan "Kekeluargaan dan Kebersamaan" dengan keanggotaan seumur hidup.
Dalam Organisasi Pencinta Alam SWA GRIPPA, Dewan Pengurus sangat berperan di dalam menjalankan roda keorganisasiannya dan peranan Dewan Pengurus itu dikoordinasikan melalui KBPSG, dalam menjalankan keorganisasian SWA GRIPPA mengangkat Ketua yang disebut Ketua Suku untuk Dewan Pengurus dan Koordinator untuk KBPSG yang di sepakati dalam Raker. tugas dan fungsi Ketua Suku dan Koordinator menjalankan AD/ART yang dihasilkan dalam musyawarah Raker KBPSG.


By : Gollert


Rabu, 12 September 2012

SEJARAH GLADIAN NASIONAL PENCINTA ALAM INDONESIA



Gladian Nasional merupakan pertemuan akbar pecinta alam se Indonesia. Menurut bahasa berasal dari “gladi” (bahasa Jawa) yang mempunyai arti “latihan” sehingga Gladian Nasional bisa diartikan sebagai “ajang latihan” bagi para pecinta  alam guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam bidang kepecintaalaman dan kegiatan alam bebas. Gladian Nasional juga berperan sebagai wahana silaturahmi dan berbagi pengetahuan antar perkumpulan pecinta alam se Indonesia.

KODE ETIK PENCINTA ALAM INDONESIA




Kode Etik Pencinta Alam Indonesia adalah merupakan petunjuk berprilaku bagi para penggiat alam bebas di Indonesia.

Kode etik pencinta alam Indonesia dicetuskan dalam kegiatan Gladian Nasional Pecinta Alam IV yang dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974. 
Gladian diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.




Kode Etik ini disahkan dalam Gladian IV, pada acara latihan gabungan pencinta alam se-Indonesia di Ujung Pandang pada tahun 1974, pukul 01:00 WITA
Isi Kode Etik tersebut adalah  :

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan tanah air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran menyatakan :
  1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya
  3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
  4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
  5.  Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
  6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
  7.  Selesai

Disyahkan bersama dalam Gladian Nasional ke-4 Ujung Pandang, 1974

Jumat, 07 September 2012

Gollert Grippa

Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia


  1. Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia1492, Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.
  2. 1623, Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat “….. pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !” di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.

Disela Pelantikan Diklatdas SWA GRIPPA


Dibawah bulan bukit-bukit bagai bersujud,
Dan sorga mengintai ditelapak sepatu berdebu, Tangga setapak yang menunjukan mana langit dan bumi,
Ketika nafas berdentum, yang ku baca malam hanya sunyi.
Langkah terus ku ayun,
Pohon-pohon hanya mengangguk,
Bulan berangkat dari pucuk cemara,
Hausku yang menjilat-jilat cahaya keringat,
Hanya menyantap sisa kabut.
Saat burung-burung meneriakan puncak gunung,
Saat itu pula menaklukan keangkuhan tebing-tebing dengan warna keagungan Tuhan.

Waktu demi waktu tumbuh merentang tali seperti prusik,
Menghubungkan aku pada tebing, Aku datang seperti embun yang berasal dari sari pati belantara,
Yang diisap lewat akar batang dan daun jatuh menitik di pangkuan sang petualang.
Sesekali aku datang dengan perjalanan setapak, Menjadi pendaki menembus dan memunguti kemurnian gunung dan rimba,
Meletakan keril,menuangkan dahaga dan memanen kelitihan,
Setelah melupakannya dalam behtera alam.

Percaya,aku memasuki kebesaran Tuhan .......

Lert. Grippa